Kursus RUANG KONTEN bersama MoU Academy
Materi diberikan mulai 15 Oktober 2024
Materi di channel Telegram dan diskusi di grup wa Kk.
Pendaftaran bisa di sini ya
https://panel.meuacademy.com/aff/477/17888/
Anda hanya perlu berinvestasi sebesar Rp 100 ribu untuk bisa dapatkan semua fasilitas tersebut pada periode Launching tanggal 6 – 11 Oktober 2024.
Dan akan naik menjadi Rp. 125 ribu pada Periode Perpanjangan Promo di 12 – 13 Oktober 2024
Pemilik dan Pengajar : Wisnu Andrianto
Pengajar : Richa Alfiani, Akbar Wibisono - Sukorejo
Di kelas RUANG KONTEN, kita itu belajar Langkah demi langkah,
- mulai dari ide konten,
- cara bikin konten viral,
- sampai ngulik algoritma media sosial biar konten makin dilihat banyak orang!
Hai hai hai ....👋
*Udah bikin konten apa hari ini?*
Atau malah lagi mikir mau bikin konten apa?😁
Beda Bund antara kursus Bekajar Ngonten dengan Belajae Video AI
Video AI adalah tentang video yang dibuat menggunakan AI
Kalau untuk Ruang Konten
Kita belajar bikin konten untuk di post di sosial media.
Dan Masing-masing medsos juga memiliki Algoritma yang beda.
Gampangnya ..
Di kelas Ruang Konten, kita belajar bikin konten untuk di post di media sosial (untuk medsos yang digunakan, di sini kita utamakan IG, TikTok, dan FB)
Karena Masing-masing juga tentunya punya prioritas sendiri mau bikin konten buat di post di mana.
Juga ada pembahasan tentang Algoritma medsos
Supaya kita bukan cuma belajar bikin atau edit konten tapi sekaligus mengoptimasikan konten tersebut sesuai medsos yang digunakan
Jadi buat teman-teman yang mungkin juga aktif di IG, TikTok atau juga Reels
Nanti kita bahas selain bikin kontennya juga adalah Algoritma dari masing-masing medsos tersebut.
Jadi nggak sia-sia konten yang udah dibuat.
Untuk kebutuhan konten lebih diprioritaskan video hasil rekam sendiri
Kalau mau jualan pakai covert copywriting.
Di situ kelihatan banget video adalah dari pihak produksi.
Dan biasanya ini rentan terkena pelanggaran.
Jika mau belajar tentang konten, bisa di kelas Ruang Konten
Kita tidak menggunakan CapCut Pro
Malahan untuk materi kita gunakan yang gratisan. Kita maksimalkan fitur gratisannya aja.😁
Karena saya sendiri juga pakainya yang gratisan🫢
Upps!🤫
Bisa mulai belajar bikin sound sendiri Bund
Lebih leluasa, aman dan enggak perlu lagi panik khawatir terkena klaim hak cipta
Ada materinya di kelas Ruang Konten
Tidak semua orang harus diikuti.
Kalau diikuti yang diuntungkan adalah yang kita ikuti.
Boleh mengikuti. Itu jika memang akun tersebut layak diikuti. Misalkan aja memberi inspirasi.
Bedakan antara *Teman dan Pengikut (Mengikuti)*
Ini beda.
Tidak semua orang bisa kita ikuti maupun dijadikan teman.
Ada kriterianya. Mana yang harus dijadikan teman dan mana yang harus diikuti.
'Pun dengan siapa yang sebaiknya kita komentari kontennya.
Untuk ini ada di kelas FB Pro Kk
Coba perbaiki kontennya, Kk
Karena semua kuncinya itu di konten.
Bagus dan tidaknya konten itu relatif.
Yang penting ...
*Pesan dapat diterima oleh penonton*
Bagaimana agar pesan dalam konten dapat diterima penonton?
Untuk ini, tentunya segala sesuatunya harus disesuaikan dengan kebutuhan penonton.
Bikin konten yang sesuai dengan kebutuhan penonton.
Judul jelas, dan mudah dipahami.
Konten tidak bertele-tele.
Audio juga jelas.
Caption, hashtag juga harus sesuai.
Detailnya ada di kelas Ruang Konten ya
Di kelas Ruang Konten, kita bukan cuma belajar memahami aja, ya. Tapi juga praktik langsung.
Penjelasan tentang RUANG KONTEN
Kini Jadi Konten Kreator Sukses Bisa dimulai dari Sini.
Temukan Panduan Langkah demi langkah untuk menghasilkan Konten berkualitas untuk berbagai keperluan dalam Kelas Ruang Konten!
Fakta Menarik tentang Pentingnya Konten di Sosial Media untuk berbagai macam keperluan.
Konten akan Meningkatkan Engagement, Faktanya konten berupa Video ataupun gambar akan meningkatkan Viewers 94% ketimbang hanya berupa Teks.
54% Pengguna Media Sosial mengaku membeli Produk setelah melihat kontennya di Sosial media, ini artinya Konten meningkatkan Penjualan.
Hampir semua media sosial memiliki fitur belanja atau shoping di tampilan kontennya, baik Tiktok, Youtube, Facebook dan Instagram.
70% Pengguna Media Sosial cenderung langsung membeli suatu Produk dari suatu akun yang dijual dari akun yang loyal mereka ikuti.
79% konsumen lebih percaya pada konten yang berasal dari merek yang mereka kenal di Media Sosial.
Sekarang bayangkan, kalau Anda ingin….
Mendapatkan hasil yang memuaskan dari konten yang dibuat, baik dari segi Visibilitas dan Engagementnya.
Menambah Jumlah pengikut/Follower untuk berbagai keperluan
Memperkuat Personal Branding.
Memiliki konten yang viral dan mendapatkan perhatian yang lebih besar dari audiens..
Mendapatkan cara yang lebih efisien untuk menghasilkan ide konten yang kreatif dan inovatif.
Meningkatkan Trust kepada Publik
Konten Promosinya memberikan dampak signifikan ke Penjualan.
Memiliki ide Konten yang berlimpah dan gak khawatir kehabisan ide konten
Maka, Panduan Menjadi Konten Kreator adalah Salah satu Hal yang WAJIB Anda Manfaatkan. Apalagi, ada istilah KONTEN IS THE KEY.. Dimana kunci keberhasilan meningkatkan Branding, Penjualan dan kepercayaan tergantung dari Kualitas dan konsistensi Konten yang disajikan di Sosial Media.
Namun MASALAHNYA, Anda merasa…
Terbatas atau kesulitan dalam menetukan ide konten yang menarik dan relevan dengan target audiens.
Tidak bisa konsisten bikin konten karena memiliki kesibukan lain.
Sulit membuat konten berkualitas karena gak paham formula bikin konten yang menarik dengan script atau narasinya.
Bahkan, Anda juga …
Sulit membuat konten berkualitas karena gak paham formula bikin konten yang menarik dengan script atau narasinya.
Gak paham langkah demi langkah membuat konten yang menarik.
Gak paham caranya membuat konten memiliki Jangkauan dan engagement yang tinggi.
Tidak menguasai algoritma sosial media yang akan digunakan untuk menyajikan konten.
Tidak paham cara membuat konten Viral yang berpotensi menghasilkan cuan dari Monetisasi.
Kesulitan buat menentukan Niche atau Topik Konten
Gak tahu Tips, Trik ataupun Hack untuk membuat konten dengan mudah dan simple namun tetap menarik.
Kalau merasakan kendala-kendala di atas, selamat Anda beruntung telah menemukan halaman ini.
Karena, KELAS RUANG KONTEN dari MEU Academy ini akan membantu Anda mengatasi masalah-masalah di atas.
Kelas RUANG KONTEN adalah kelas mentoring online dengan Bimbingan Tanpa Batas Waktu yang mengajarkan langkah demi langkah dalam membuat konten lintas sosial media untuk berbagai keperluan seperti Branding, Monetisasi dan Promosi.
Anda akan belajar dari A sampai Z mengenai cara membuat konten mulai dari menentukan Niche, membuat konten yang berpotensi Tinggi View dengan memahami algorima sosial media, mendapatkan ribuan follower, meningkatkan penjualan, menentukan aplikasi dan tools dalam membuat hingga memiliki Ide Konten yang gak terbatas.
Pertama, tentu saja IDE.
Kedua, *naskah atau alur konten*
Ketiga, *video mentahan*
*LIST PENDAFTAR PROMO Launching Ruang Konten Okt 2024*
Bikin suara Google ada banyak cara.
*Menentukan niche dan jenis konten yang sesuai.*
*Membuat Naskah*
*Mengumpulkan Bahan Video*
*Editing*
*Membuat judul, Cover / Thumbnail*
*Algoritma Medsos*
_*"Udah konsisten posting tiap hari. Interaksi juga udah. Tapi kok masih sepi, ya?"*_🤔
*BIKIN KONTEN BERMANFAAT dan RELEVAN DENGAN AUDIENCE*
Konten menarik itu bukan berarti konten dengan editing super wah, ya.
Tapi Konten menarik adalah konten yang ada *nilai tambah* dalam kontennya itu.
MATERI KELAS RUANG KONTEN
BAB 1. MENENTUKAN
NICHE KONTEN
BAB 1. MENENTUKAN NICHE KONTEN
❤ Pertama-tama, kita bisa mulai dengan menggali lebih tentang apa yang benar-benar kita sukai, minati dan kuasai.
❤ Identifikasi Masalah dan Kebutuhan Pengunjung Sosmed
❤ Riset Kompetitor dan Tren Pasar
Disini kita masih satu bahsan dengan apa yang sedang populer untuk dibicarakan.
❤ Tentukan Pengunjung Sosmed Target atau Calon Penonton
- Arnelly Idris
- Nia Laone Mangadikon
- Ngadiyono (sudah menerima permintaan pertemanan dari saya)
- Kunjayani Yani
- Dimas Ssc (sudah menerima permintaan pertemanan dari saya)
- Dewi
- Erni Surya Ningsih
- Rosmaidabatubara Ida
- Ritaa Afriyanti
- Any Karmoy
- Lina Mega Herlina Hutapea
- Nazwa Ellayali (sudah menerima permintaan pertemanan dari saya)
- Helly Tety
- Andi Taha (sudah menerima permintaan pertemanan dari saya)
- Niningnining Nining Nining (sudah menerima permintaan pertemanan dari saya)
- Tri Wahyuni (pernah saya ikuti)
- Mardiana Rigai Mar
- Andesta Widiasari
- Mharjang Said
- Rosdelina Pardede
- Ami Gordyn
- Ediyanto (sudah menerima permintaan pertemanan dari saya)
- Ana Tui
- China Mis (sudah menerima permintaan pertemanan dari saya)
- Siti Maisaroh (sudah menerima permintaan pertemanan dari saya)
- Yulia Khairani
- Ida Farida
- Samto
- Ainim Patue Ainim (sudah menerima permintaan pertemanan dari saya)
- Nur Dayat
- Sangit Tok
- Wak Ulung Wake Ulung (sudah menerima permintaan pertemanan dari saya)
- Yusia Rambit (sudah menerima permintaan pertemanan dari saya)
- Heniva Situmeang
- Diana Darek
- Eva Purwanti
- Yulin Mohede
- Unipah Ipah
- Nortanty Tampuk Ani (sudah menerima permintaan pertemanan dari saya)
- NA'a PuKay (sudah menerima permintaan pertemanan dari saya)
- Ari
- Monika Nati
- Noronha Angela (sudah menerima permintaan pertemanan dari saya)
- Mawar Puteh
- Fhanto
- Ama Ina Risna Hura
- Rafa El (sudah menerima permintaan pertemanan dari saya)
- Sendi Rifando
- Naya Chibi
- Gabrielkesia (agustina allo abi)
1. Jimmy Azaazah (game TibiaMe)
Ingat...
Pilih 'Tambahkan Jadi Teman', ya... Bukan 'Ikuti'.
Karena Tambahkan Teman dan Ikuti ini dua hal yang berbeda.
Dengan menjadi teman, masing-masing kedua belah pihak akan bisa saling berinteraksi di akun satu sama lain.
Sedangkan untuk 'Ikuti', hanya yang mengikuti saja yang bisa melihat konten di akun yang diikuti. Sedangkan yang 'diikuti' tidak akan bisa melihat konten orang yang mengikuti.
Kebetulan pertemanan di facebook saya sudah ada 3,5 K namun ini teman nya campuran, tidak 1 niche 😀
Niche : Tema UmumSub Niche : Sub TemaMicro Niche : Tema Spesifik
PENTING!!
JANGAN mencampur niche satu dengan niche lain dalam satu akun!
BAB
2: MINDSET NGONTEN
Pada materi sebelumnya kita sudah mengenal apa itu niche konten dan cara menentukannya.
1. Mindset berfokus pada Pengunjung Sosmed kita. Mereka adalah PRORITAS UTAMA
2. Mindset Kreatif. Jangan Takut Berbeda!
3. Belajar terus menerus. Karena selalu ada yang baru untu dipelajari
4. Berani gagal. Kegagalan adalah bagian dari proses
Pernah, sudah berusaha keras ngonten namun hasil tak sesuai harapan? Konten minim respon. Tak ada (hanya sedikit) yang menonton. Apa yang kalian lakukan?
5. Mindset konsistensi. Tetap terus maju
6. Mindset Positive Thinking
Jangan menyerah!
Terus berpikir kreatif!
Jangan takut gagal dan teruslah mencoba!
Selalu berpikir positif dan yakin 'tuk terus maju yaitu dengan menjadikan kebutuhan penonton sebagai prioritas utama.
BAB 3. MEMAHAMI
JENIS-JENIS KONTEN
Tidak sedikit yang masih bingung mau bikin konten yang seperti apa dan bagaimana.
Sudah cari referensi. Mungkin saking buanyaaknya macam-macam model konten yang ditemui tiap hari di medsos, namun toh tetep aja enggak tahu mau pilih yang mana.
Melihat ada satu konten menarik, langsung pingen nyoba. Lihat lagi yang berbeda lagi, menarik (menurut kita) dicoba lagi. Begitu seterusnya.
Lupa, kalau menarik menurut kita itu belum tentu menarik juga buat orang lain yang menontonnya. Padahal konten kita itu sebenarnya ditujukan untuk mereka, bukan?
Sebelum membuat konten, kenali lebih dekat lagi siapa target audiens Anda. Apa aja yang menjadi minat, kesukaan dan kebutuhannya. Bahas sesuatu yang relevan dengan kehidupan sehari-hari mereka.
Namun sebelumnya terlebih dahulu nih, kita harus tahu, "Kontennya nanti mau di-post di mana? Di Reels, Story atau Postingan Feed?
JENIS-JENIS KONTEN BERDASAR RASIO
Jenis konten ini memiliki rasio 1:1 dengan resolusi 1080 x 1080 piksel. Biasa digunakan buat dipost di Feed IG atau juga di postingan Facebook.
2. Landscape
3. Potrait
Memiliki rasio 9:16 dengan resolusi 1080 x 1920 piksel. Bentuk memanjang ke atas (vertikal) dan menutup penuh layar. Biasa digunakan buat postingan di Tiktok, Reels FB atau juga Youtube Short.Tema ini beda dengan Niche, ya.
Niche lebih ke topik yang akan dibahas melalui konten. Sedangkan Tema lebih ke bagaimana kita membawakan Kontennya.
Kontennya nanti mau dibungkus dengan nuansa yang seperti apa? Dalam hal ini, usahakan mau apapun tema kontennya tetep harus yang satu pokok bahasan dengan Niche yang digarap. Nah, berdasarkan TEMA-nya sendiri, ada beberapa jenis konten yang bisa teman-teman jadikan sebagai referensi;
1. Konten Edukatif
Sudah jelas, ya.
Konten ini fokus pada memberikan informasi atau pengetahuan baru kepada audiens. Ada sesuatu yang dapat diambil, dijadikan pelajaran atau juga dipraktikkan oleh penonton setelah menonton isi konten.
Contoh, konten tutorial atau juga tips dan trik.
Ini bagus banget buat membangun BRANDING dan memperkuat kepercayaan audiens. Pastikan kontennya informatif dan mudah dipahami, ya!
2. Konten Inspiratif
Contoh: kutipan motivasi, cerita sukses, atau kisah inspiratif.
3. Konten Hiburan
Ini akan membantu membangun hubungan yang lebih santai dan akrab dengan audiens. Juga menjadikan alasan untuk mereka kembali lebih sering lagi ke akunmu. Contoh konten-konten milik akun Chacha ini.
4. Konten Promosi/Review Produk
Ini adalah konten yang tujuannya untuk mempromosikan produk atau layanan.
Misalnya, postingan tentang penawaran spesial, diskon, atau peluncuran produk baru.
Jangan lupa juga untuk membuatnya menarik dan jelas, ya.
Jelas mulai dari produk yang ditawarkan, keunggulan, kemudian juga untuk ke mana audiens harus menghubungi ketika mau memesan. Teman-teman bisa lihat contoh kontennya dari akun milik Kendedes Komputer ini
5. Konten Behind-the-Scenes
Tahu kan, ya?
Misalnya, proses produksi, tim yang bekerja, atau kegiatan sehari-hari saat sedang siap-siap mau ngonten.
Konten ini akan sangat membantu audiens merasa lebih dekat dengan kita. Serta memahami lebih dalam tentang bagaimana kita bekerja. Contoh, adalah konten milik akun Mahyar ini.
6. Konten Berita atau News
Buat yang ingin audiens selalu update dengan perkembangan terbaru, konten berita atau news adalah pilihan yang tepat buat kita coba.
Bisa berupa berita terkini, perubahan kebijakan, atau informasi penting lainnya yang relevan dengan audiens.
Dan biasanya konten-konten ini mengambil potongan berita dari sumber terpercaya untuk kembali dipost di medsos masing-masing dengan tambahan efek editing dan lainnya.
7. Konten Podcast
Konten berupa percakapan, interview atau wawancara antara dua orang atau lebih dan sedang membahas topik tertentu.
8. Konten Vlog atau Video Blog
Konten yang menampilkan seorang atau sekelompok orang yang sedang merekam aktifitas mereka sehari-hari.
Untuk aktifitas apa yang mereka rekam, bisa apa aja. Bisa traveling, makanan, fashion dan lain-lain menyesuaikan minat audiens.
Nah, untuk ini kita dapat melihat dari tampilannya, ya.
Nah, berdasar TAMPILANNYA, berikut adalah beberapa KONTEN yang juga bisa
menjadi pilihan kita. Yang bisa kita ATM dan jadikan referensi.
1. Konten Menghadap Langsung ke Kamera
Kita muncul dan berbicara langsung depan kamera. Cocok banget buat teman-teman yang memiliki cukup kepercayaan diri.
Buat yang ingin mencoba, bisa latihan dulu dengan membaca naskah yang sudah disiapkan sebelumnya. Atau bisa dengan memanfaatkan fitur teleprompter yang disediakan oleh salah satu aplikasi edit video (Capcut).
Konten jenis ini biasa digunakan dalam konten edukasi, atau juga motivasi
Berikut adalah contohnya, ya.
2. Konten Rekam layar
Konten yang menampilkan rekaman video pada layar hp kita. Biasanya digunakan dalam konten tutorial atau juga ulasan.
Nah, untuk ini kita bisa dengan menggunakan fitur rekam layar bawaan dari Hp (tergantung tipe Hp) atau juga aplikasi rekam layar yang diunduh dari playstore.
3. Konten Teks
Konten yang menampilkan sebuah video dengan tambahan beberapa kalimat atau teks di atasnya untuk menyampaikan isi dari konten tersebut. Dan biasanya konten jenis ini tanpa disertai dialog dari si pemilik akun.
Simpel dan sederhana. Namun ketika isinya 'ngena' dan relevan dengan audiens, ini bisa jadi viral juga, lho. Contohnya adalah yang biasa digunakan untuk konten motivasi, edukasi, tips dan lainnya.
Seperti konten pada akun mindset maju ini.
4. Konten Green screen
Konten dengan menggunakan efek warna hijau sebagai latar belakang atau background. Untuk kemudian latar belakang warna hijaunya ini bisa kita ganti menggunakan Foto, video atau bahkan tangkapan layar testimoni dari apa yang sedang dijelaskan. Biasanya di beberapa medsos sudah tersedia fitur ini. Kita bisa membuat dan mengeditnya langsung dari medsos tersebut.
Atau bisa juga kita membuatnya melalui aplikasi edit video yang lain. Seperti halnya Canva atau Capcut.
5. Konten AI
Konten yang dihasilkan atau dimodifikasi menggunakan teknologi kecerdasan buatan (AI) atau artificial intelligence.
Biasanya ini menampilkan video atau gambar orang yang seolah berbicara. Seperti realistis.
Video atau foto yang menggambarkan adegan atau kejadian yang terjadi di dunia nyata, tetapi sudah modifikasi menggunakan AI.
Dalam proses pembuatan konten jenis ini, kita cukup hanya dengan mendeskripsikan gambar ataupun video yang diinginkan ke dalam bentuk tulisan untuk kemudian oleh AI akan mengubah salinan teks tersebut ke dalam sebuah bentuk gambar dengan gaya artistik tertentu (realistik, kartun, anime, lukisan, dll) sesuai yang kita perintahkan.
6. Konten Tanpa Wajah
Biasanya dengan voice over. Ambil video apa saja dan di isi dengan suara kita. Biasanya berupa cerita. Itu dia ya. Beberapa jenis konten baik berdasarkan tema maupun tampilannya.
Teman-teman bisa pilih salah satu untuk dijadikan referensi, ya.
Sesuaikan dengan niche masing-masing. Yang sekiranya diminati oleh audiens. Juga tak lupa ....
Sesuaikan dengan waktu dan aktifitas masing-masing. Yang kita bisa, yang kita kuasai agar tidak mengganggu aktivitas lainnya. Karena seperti yang sudah kami sampaikan di awal, yang penting itu adalah KONSISTEN.
Sudah ada gambaran, ya? Selanjutnya tugas Anda ....
"Temukan tema dan Tampilan konten seperti apa yang ingin Anda buat? Sebutkan alasannya!"
BAB 4: RISET KONTEN VIRAL
"Mendengar kata viral, apa yang Teman-teman pikirkan?"
Ngebayangin konten yang baru aja diposting dan
dan tiba-tiba. ..
BOOM! Ada jutaan orang yang menontonnya. Ribuan bahkan puluhan ribu orang
memberikan reaksi emosional mereka. Enggak lama, lalu akhirnya konten menyebar
begitu luas karena saking banyaknya yang membagikan.
- Follower bertambah
- Branding meningkat
- Orang lebih percaya
- Terbukanya peluang usaha
- Menghasilkan pendapatan
- dan lain-lain
Lalu, "bagaimana agar konten bisa viral? Apa yang harus dilakukan?"
Nah, agar tepat sasaran sesuai niche yang dibidik saat ini, untuk itu kita bisa dengan meriset konten-konten viral milik kompetitor. Untuk masing-masing medsos caranya sama. Yaitu di sini kita cukup hanya dengan menuliskan kata kunci yang relevan dengan niche yang diambil pada kolom pencarian masing-masing sosmed. Nantinya akan muncul konten-konten satu niche sesuai dengan yang sudah kita tuliskan. Langkah selanjutnya, silakan Teman-teman cari konten yang rame respon, yang mendapat banyak reaksi dari penonton.
Berikut adalah contoh hasil pencarian di beberapa sosmed
TikTok
Berhubung yang akan kita amati itu adalah konten dalam bentuk video, maka pada
bagian kategori kita bisa pilih 'Reels'.
Konten yang selanjutnya bisa kita bedah untuk dijadikan referensi.
Teman-teman bisa tonton salah satu konten tersebut atau juga mendownloadnya untuk di-amati. Nah, supaya lebih jelas tetang perihal apa aja yang perlu diamati, Teman-teman boleh simak konten yang pernah saya post dan viral berikut
https://www.facebook.com/share/v/oDgNymvDkvzdky4Q/?mibextid=qi2Omg
Secara umum ada beberapa faktor kenapa sebuah konten video itu bisa viral.
1. Mengandung nilai kebaikan
Ada value atau nilai tambah yang dapat diambil oleh penonton. Penonton merasa masalah mereka terbantukan setelah menonton konten tersebut. Ketika seseorang sudah merasakan manfaat dari sebuah konten, maka selanjutnya mereka akan terus mengikuti dan menunggu kapan konten-konten lain dari si pemilik akun tayang.Penonton akan dengan suka rela datang menonton konten-konten yang diunggah. Memberikan reaksi positif. Tanpa paksaan dan tanpa diminta. Contoh
2. Relevan dengan Audience
Maksudnya begini.
Konten di mana isinya sangat dekat atau erat hubungannya dengan kehidupan sehari-hari audiens atau penonton Ketika menonton konten tersebut, mereka seolah akan berkata,
"Persis dengan yang saya alami."
"Ini, gue banget."
Dan lain-lain. Apa yang ada dalam konten, penonton pernah atau sedang mengalami. Sehingga mereka akan lebih mudah menerima dan memahaminya.
Jadi di sini, kontennya itu sifatnya umum, ya. Semua orang (penonton) bisa ikut merasakan sekaligus mempraktikkan apa yang dibahas dalam konten.
Contoh pada konten milik salah satu akun di sini. Semua, yang menggunakan medsos, pasti paham akan hal ini
3. Bersifat umum
Konten bersifat umum. Maksudnya dapat dipraktikkan oleh semua orang (target audiens). Jadi bukan cuma yang punya akun aja yang bisa mempraktikan.Misalnya adalah ketika kita bikin konten tutorial make-up maka pastikan tutorial make-up tersebut juga harus bisa dipraktikkan oleh semua audiens kita.
Bikin tutorialnya yang jelas. Juga alat make-up (kosmetik) yang digunakan juga audiens punya (secara umum). Setidaknya mudah didapat.
Atau juga teman-teman bisa lihat konten tutorial saya berikut
4. Mengandung Emosi
Konten yang bisa membangkitkan emosi. Baik itu tawa, haru, atau bahkan marah.Ketika seseorang merasa terhubung secara emosional, mereka biasanya akan lebih mungkin untuk membagikannya.
Teman-teman sendiri pernah kan, membagikan video lucu, yang mana video tersebut telah membuat Anda tertawa terbahak-bahak?
5. Sedang Tren
Membahas tentang sesuatu yang sedang tren atau populer saat ini. Sesuatu yang sedang ramai dibahas dan dibicarakan oleh publik dan relevan dengan niche yang diambil.Contoh, ketika moment 17-an. Dan lantas banyak para kreator yang juga memanfaatkan ini untuk dijadikan konten.
6. Kualitas Video
Video berkualitas baik (minimal 720 - 1080 piksel), memiliki pencahayaan yang tepat, audio jernih dan jelas, serta editing rapi.Maksud editing rapi di sini bukan berarti editing harus dengan menggunakan efek yang 'wah' gitu, ya. Namun secukupnya. Sesuai kebutuhan konten dan audiens. Contoh pada konten tutorial saya. Enggak banyak editing yang digunakan. Yang penting jelas, mudah diterima dan pesan tersampaikan.
Dan pada umumnya, mereka (penonton) itu butuhnya bukan editing kerennya. Tapi adalah tutorial yang mudah dipahami dan dipraktikkan.
Hasil tutorial akan lebih mudah untuk dipraktikkan jika kualitas video baik, jelas dan tidak buram, bukan?
7. HEADLINE 'ngena', bikin penasaran dan mudah dipahami
Headline atau sering disebut juga dengan JUDUL. Atau HOOK. Atau sesuatu yang menjadi daya tarik utama agar orang berhenti scroll. Saat sedang scrolling, hal pertama yang dilihat orang itu adalah judul. Ketika judul berhasil membuat seseorang penasaran, memancing rasa keingintahuan mereka, maka selanjutnya orang tersebut akan berhenti scroll. Baru setelahnya lanjut menonton. Ingin mengetahui lebih detail dan jelas tentang apa yang dibahas dalam konten. Perhatikan judul yang saya buat,"HATI-HATI DENGAN VIDEO YANG PERNAH KAMU TONTON DI FACEBOOK!"
Bagi pengguna aktif Facebook, "Apa yang Anda pikirkan ketika melihat Headline ini?"
Tentunya ingin tahu kenapa dan apa alasannya, bukan? Sekaligus mengetahui bagaimana cara supaya terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.
Contoh lain ...
- Ternyata ini penyebab kenapa Hp jadi lambat!
- Trik menghemat kuota internet di HP
- Cara mengganti sandi FB yang lupa
- dan lain-lain
8. Algoritma
Ibarat kita yang ingin pergi ke suatu tempat.Konten adalah kendaraan yang akan mengantar kita ke tempat tujuan.
Bagaimana kondisi jalan yang dilalui serta keadaan atau kondisi kendaraan itulah Algoritma.
Kendaraan akan segera cepat sampai di tujuan jika jalan yang dilalui mulus dan tanpa hambatan. Didukung dengan kendaraan yang sudah disetting dengan baik sebelumnya. Paham, ya?
Jadi ngonten itu bukan cuma sekedar buat video, lalu unggah gitu aja.
Pahami juga Algoritma dari masing-masing medsos yang digunakan buat mempublikasikan kontennya. Kenali bagaimana medsos mendistribusikan konten kita, bagaimana cara kerjanya dan sebagainya.
Maksimalkan penggunaan caption, judul, hashtag, timing, dan sebagainya untuk menjangkau lebih banyak lagi penonton.
Untuk lebih detail dan supaya lebih mudah untuk dipahami, tentang algoritma ini kita akan bahas di materi berikutnya, ya. Oke, begitu dulu.
Sekarang saatnya giliran konten Anda yang viral. Mau, 'kan?
Temukan konten viral yang satu niche dengan Anda (kalau ada, konten milik sendiri).
Jawaban :
BAB 5. MENGENAL
ALGORITMA MEDIA SOSIAL
Bisa dibilang, Algoritma adalah serangkaian aturan dan proses yang digunakan suatu platform untuk menentukan konten apa yang ditampilkan kepada pengguna atau penonton.
Bayangkan, ketika penonton buka medsos dan yang muncul di feed mereka itu adalah konten-konten yang relevan, yang sesuai dengan minat mereka. Maka tentunya ini akan membuat mereka makin betah dan berlama-lama menonton konten kita, bukan?
Ada beberapa FAKTOR yang mempengaruhi Algoritma di suatu medsos.
️ FACEBOOK (Algoritma Facebook)
Di Facebook, Algoritma dikenal juga dengan nama "EdgeRank".
Teman-teman pernah nggak ngerasa, kenapa teman udah ribuan, namun yang like dan koment adalah orang itu-itu terus. Yang muncul di beranda kita juga adalah orang yang itu-itu terus?
Inilah yang dinamakan EdgeRank. Status-status yang dimunculkan di layar beranda, EdgeRank yang mengaturnya.
1. INTERAKSI (Engagement)
Konten yang mendapatkan banyak like, komentar, dan share akan lebih mungkin muncul di feed.Jadi, jika kamu ingin kontenmu dilihat, jangan lupa ajak audiens untuk berinteraksi, ya!
Interaksi melalui konten sendiri dapat dilakukan yaitu dengan cara ....
- Bikin konten yang interaktif, yang mengundang like dan komentar. Untuk ini, yaitu kita bisa dengan membuat atau menambahkan pertanyaan pada konten, ya.
- Membalas komentar pada konten.
Katanya ingin kontennya itu ramai respon. Lantas, kenapa ketika udah banyak yang koment tapi malah tidak dibalas?
Usahakan, saat membalas koment tag juga nama akun yang sudah memberikan komentarnya. Supaya mereka mendapat notifikasi dan mau membalasnya lagi.
Interaksi pada konten orang lain.
Untuk ini, saya rasa semua sudah pada paham. Yaitu dengan kita memberikan reaksi (like dan komentar) pada konten target audiens.Iyes, jadi bukan ke semua konten orang yang lewat di beranda, ya. Tapi adalah konten yang masuk kategori target audiens kita. yaitu Konten orang-orang yang sekiranya membutuhkan konten kita. Untuk siapa aja mereka, sudah kita bahas di materi sebelumnya, ya. Yaitu di bagian menentukan niche konten. Jadi jika Anda lupa, boleh discroll dan simak kembali materinya.
2. RELEVANSI
Facebook menjadikan konten apa yang sering kita tonton atau dengan konten apa kita berinteraksi sebelumnya, maka konten-konten yang relevan inilah yang nantinya akan dimunculkan di beranda kita. Misalnya aja, jika kita sering berinteraksi dengan konten tentang memasak, maka postingan terkait inilah yang nantinya akan lebih sering untuk dimunculkan di beranda kita.Facebook menilai kalau memasak adalah yang menjadi minat kita. Oleh karenanya, Facebook memunculkan konten sejenis (masakan) di beranda supaya kita betah di platformnya. Ada gambaran, ya?
Inilah kenapa pada poin sebelumnya, kita anjurkan agar interaksinya hanya pada konten yang satu niche saja. Di konten-konten yang masuk kategori target audiens kita.
3. WAKTU POSTING
Berikutnya adalah waktu atau jam posting. Nah, di Facebook, konten terbaru ini lebih diprioritaskan.Artinya konten yang di-post di saat audiens sedang aktif-aktifnya online, maka tentunya akan berpeluang besar buat dapatkan reaksi lebih tinggi dari penonton. Pertanyaannya, "Jam-jam berapakah itu?"
Tidak ada patokan pasti untuk ini. Masing-masing target audiens memiliki kebiasaan yang berbeda.
Namun di sini kita bisa mengambil kesimpulan berdasarkan kebiasaan masyarakat secara umum. Yang mana mereka akan aktif online di antaranya adalah saat jam-jam istirahat siang, pagi sebelum beraktivitas atau malam setelah aktifitas selesai.
Nah, kurang lebih, biasanya
- Pagi sekitar jam 06.00 - 08.00
- Siang sekitar jam 12.00 - 13.00
- Malam sekitar jam 19.00 - 21.00
Di luar jam itu, kemungkinan kurang optimal, ya. Kecuali jika Anda sudah memiliki banyak follower yang kapan pun Anda posting akan tetap ada yang menontonnya.
4. DURASI
Facebook sangat memperhatikan berapa lama seseorang menonton video.Video yang ditonton sampai habis, maka Algoritma akan menganggap kalau video tersebut berkualitas.
Untuk selanjutnya mereka akan merekomendasikan video tersebut kepada lebih banyak lagi penonton.
Inilah pentingnya kita membuat konten video yang menarik sejak detik pertama. Yang ketika orang scroll dan perhatian langsung tertuju ke videonya.
Terkecuali jika Anda memiliki follower yang banyak, ditambah Anda yang juga menguasai editing. Mau seberapa panjang video atau apa pun yang di post, semua orang bakalan suka.
5. PENGGUNAAN HASHTAG, JUDUL & DESKRIPSI
Selanjutnya, penggunaan hashtag, judul dan deskripsi.Ini PENTING!
Hashtag, judul dan juga deskripsi yang relevan dapat membantu audiens menemukan konten kita lebih mudah. Contoh adalah ketika saya mencari konten tentang "masakan rumahan sehari-hari" ini.
Maka ketika saya mengetikkan sesuatu yang berhubungan dengan apa yang saya cari, selanjutnya yang akan muncul adalah konten-konten yang mengandung judul, deskripsi ataupun hashtag sebagaimana yang saya tulis pada kolom pencarian.
Pilih beberapa hashtag yang paling relevan. Jangan terlalu banyak supaya konten tidak terlihat spam. Cukup 3 - 5 hashtag yang paling relevan.
️ INSTAGRAM (Algoritmna Instagram)
Hampir sama dengan Facebook. Ada beberapa Faktor yang mempengaruhi Algoritma di Instagram. Mulai dari
- Interaksi Pengguna
Instagram lebih memprioritaskan konten yang mendapat banyak like, koment dan share.Jadi, ya, saat bikin konten, bikinlah yang mengundang respons. Pancing audiens dengan 'pertanyaan' atau 'pernyataan menarik'.
Contoh, ketika kita bikin konten tutorial, maka bisa dengan menambahkan, “Apa tips yang kamu ingin tahu lebih lanjut?”
Atau bisa juga dengan menambah Call to Action (CTA) yang jelas di caption. Misalnya, “Tulis pendapatmu di bawah, ya!” atau “Tag temanmu yang butuh tips ini!”
- Relevansi Konten
Konten apa yang sering kita tonton dan interaksi, maka konten jenis inilah yang nantinya sering dimunculkan di Feed kita.- Keterlibatan dengan Audiens
Semakin kita terlibat dengan audiens, maka semakin besar peluang konten kita untuk muncul di feed mereka.Jadi untuk itu, balas komentar dan pesan dengan cepat, ya. Karena ini menunjukkan bahwa kita peduli dengan audiens. Dan mereka nantinya akan lebih cenderung berinteraksi dengan kita.
- Waktu Posting
Sama seperti Facebook. Posting di jam-jam ramai di saat orang aktif online ini akan memungkinkan audiens untuk berinteraksi lebih tinggi.Ingat, perhatikan statistik akun Anda, ya. Cari tahu kapan audiens Anda itu paling aktif.
Salah satunya, Anda bisa dengan mencoba posting di beberapa waktu yang berbeda. Untuk kemudian dianalisis kapan engagement paling tinggi. Yaitu bisa dengan memanfaatkan fitur Instagram Insights. - Hashtag yang Efektif
Gunakan hashtag yang relevan dan tepat agar audiens lebih mudah menemukan konten yang diunggah.
O iya, di Instagram, selain dari hashtag, orang juga biasa menggunakan nama akun (username dan nickname) sebagai kata kunci untuk melakukan pencarian.
Kotak hijau menunjukkan username.
Kotak oranye menunjukkan nickname atau nama. Jadi, buat Anda yang ngonten di Instagram dan ingin meningkatkan jangkauan kontennya, jangan lupa setting akunnya dengan benar, ya.
️ TIKTOK (Algoritmna TikTok)
Tidak jauh berbeda dengan Facebook dan Instagram. Agar jangkauan konten meningkat perlu buat kita untuk memahami Faktor apa saja yang mempengaruhi Algoritma di TikTok itu.
\Iya, melalui Algoritma kita bisa merancangkan strategi yang pas buat konten-konten kita.
1. Interaksi Pengguna
Sebelum konten dibagikan ke lebih banyak orang, terlebih dulu TikTok akan menyeleksi.TikTok akan mengecek apakah konten terdapat pelanggaran atau tidak. Setelah clear, Tiktok akan melanjutkan merekomendasikan konten ke sejumlah akun yang memiliki minat yang sama dengan isi konten. Jika konten mendapat reaksi (Engagement) tinggi dari penonton maka barulah dari sini konten akan didistribusikan ke lebih banyak akun.
Selama masih banyak yang suka, reaksi yang didapat masih bagus maka video tersebut akan terus disebarkan ke lebih banyak lagi penonton. Jadi untuk ini, pastikan bikin kontennya itu yang interaktif, ya. Yaitu salah satunya bisa dengan menambahkan pertanyaan atau tantangan di akhir video.
Misalnya,
“Apa pendapat kalian tentang ini? Tulis di kolom komentar ya!”
2. Durasi Tontonan
Buat Penonton Betah!Semakin lama orang menonton video kita, semakin baik! Ini menunjukkan pada algoritma bahwa konten kita itu menarik.
Salah satu caranya yaitu kita bisa dengan membuat pembukaan atau HOOK yang menarik di 3 detik pertama. Gunakan hook yang kuat, yang bikin penasaran untuk menarik perhatian penonton.
Misalnya, dengan menggunakan pertanyaan menarik atau situasi mengejutkan di awal video.
3. Kualitas Konten
Pencahayaan baik, audio jelas, dan editing rapi.
Ini bukan cuma bikin konten terlihat lebih menarik tetapi juga menjadikan pesan dalam konten lebih mudah diterima.
Nah, di sini teman-teman juga bisa kok, memanfaatkan aplikasi editing sederhana jika perlu.
4. Penggunaan Hashtag
Sepakat, ya, kalau penggunaan hashtag yang relevan dan populer adalah salah satu strategi cerdas untuk meningkatkan jangkauan konten. Peluang juga konten kita muncul di halaman For You (FYP).Secara banyak akun yang juga menggunakan hashtag ini sebagai kata kunci dalam melakukan pencarian di TikTok.
Dalam menentukan hashtag yaitu di sini kita bisa dengan MERISET-nya terlebih dahulu.
RISET HASHTAG yang relevan dan populer atau paling banyak digunakan salah satu cara paling mudah yaitu bisa melalui Aplikasi medsosnya itu sendiri.
Kita bisa memilih 3-5 hashtag yang relevan atau sesuai dengan niche dan video yang di post.
Atau juga bisa dengan menambahkan hashtag yang sedang trending saat ini untuk digunakan dalam konten.
5. Waktu Posting
Pilih Timing yang tepat saat mengunggah konten. Di saat audiens aktif. Karena ini memungkinkan interaksi akan lebih tinggi.Sama seperti di Facebook dan Instagram. Teman-teman bisa lakukan Analisis waktu aktif audiens lalu menggunakan jam posting efektif tersebut untuk posting konten berikutnya. Begitu, ya.
Memahami Algoritma dari medsos ini penting banget. Supaya konten-konten yang diunggah bisa tepat sasaran. Lebih optimal dan dapat menjangkau lebih banyak orang. Teman-teman enggak perlu bingung. Karena dari uraian di atas tadi dapat diambil kesimpulan ....
Secara umum, Algoritma di setiap medsos ini hampir sama. Terutama untuk konten berbagi Video seperti halnya di Reels, Tiktok, atau juga YouTube Short.
Yaitu media akan merekomendasikan konten-konten untuk dimunculkan di beranda kita berdasar apa yang kita tonton atau kita berinteraksi dengan. Jadi semisal kita seringnya nonton atau berinteraksi dengan konten-konten tentang kehidupan selebritis, maka yang nantinya akan dimunculkan di beranda kita ya konten seputar selebritis.
Kita seringnya nonton dan berinteraksi dengan konten seputar diet sehat maka nantinya yang akan dimunculkan di beranda kita juga adalah konten-konten yang ada hubungannya dengan diet sehat itu.
Apa yang kamu tonton dan berinteraksi dengan .. maka konten seputar itulah yang akan dimunculkan di beranda. Lalu, "bagaimana cara agar konten kita yang muncul di beranda audiens?"
Yang bisa kita lakukan beberapa di antaranya adalah dengan;
- Interaksi
- Buat konten bermanfaat dan relevan dengan audiens
- Men-setting akun dengan benar
- Memaksimalkan penggunaan hashtag, judul, dan deskripsi
- Perhatikan durasi
- Timing (Jam Posting)
- Kualitas Video
Di awal, Anda bisa fokus di salah satu medsos dulu. Pilih yang paling nyaman menurut Anda, kemudian optimalkan akunnya. Sekarang Anda bisa menjawab pertanyaan berikut ini:
1. Di medsos mana Anda biasa posting konten tiap hari? Apa alasannya?
2. Dari poin-poin Algoritma medsos di atas, yang mana nih, yang sudah Anda lakukan dan belum Anda lakukan?
- Di medsos TikTok dan Facebook biasanya saya posting konten tiap hari. Karena saya buat senang membuat konten video di CapCut yang ukurannya 9:16
- 2. Sudah saya lakukan semua poin-poin Algoritma medsos
Mohon Review nya Kak
BAB 6. APLIKASI
UNTUK BUAT KONTEN
Memahami aplikasi yang tepat itu crucial banget.
Nggak hanya sekadar tahu nama aplikasinya, tapi juga harus paham fungsi dan cara
kerja masing-masing aplikasi tersebut.
Kenapa penting?
Karena setiap aplikasi memiliki kelebihan dan kekurangannya sendiri, yang bisa
banget mempengaruhi hasil akhir video yang dibuat. Bayangin ketika kita punya
ide video yang super keren, tapi nggak tahu gimana cara ngeditnya.
Hasilnya?
Ide keren tadi bisa jadi sia-sia! Maka, di sinilah peran penting aplikasi
editing video. Tapi, mungkin ada yang bertanya, “Apakah harus pakai yang
serumit itu?”
Enggak selalu kok! Kita bisa mulai dari aplikasi yang lebih simpel, yang
user-friendly, dan bisa langsung digunakan dari smartphone kita. Asyik, kan?
Tapi tetep, ingat, ya. Bukan soal aplikasi mana yang dipilih, tapi seberapa baik
kita bisa menggunakan aplikasi tersebut untuk mewujudkan ide kreatif. Ada
beberapa aplikasi yang perlu kita kita ketahui dalam membuat konten.
APLIKASI MEDIA SOSIAL
Aplikasi media sosial itu sendiri pun adalah alat penting dalam membuat konten video. Misalnya seperti Instagram, TikTok dan Facebook yang masing-masing juga memiliki fitur edit video unik yang dapat membantu mempermudah kita saat ngonten.
Jadi bukan saja Algoritma medsos yang perlu dipahami, ya. Tetapi juga bagaimana bikin konten video yang menarik, yang relevan dan sesuai dengan platform yang digunakan. Untuk ini, kita mulai dari Instagram dulu.
1. NGONTEN LANGSUNG DARI INSTAGRAM
Iyes, kita ngontennya langsung dari IG tanpa tambahan aplikasi edit video lainnya. Nah, untuk ngonten langsung dari IG di sini setelah buka aplikasi, kita bisa langsung dengan klik tanda + di bagian bawah tengah. Lanjut bisa dengan pilih REEL (misal ingin buat konten untuk Reel) yang ada di bagian bawah. Pilih kamera.Sekarang saatnya mulai bikin konten. Yaitu bisa dengan menentukan DURASI terlebih dahulu. Lanjut arahkan kamera ke objek yang ingin dijadikan konten dan rekam.
Nah, untuk merekam di sini, kita bisa juga dengan memanfaatkan kamera depan
ataupun belakang, ya. Lanjut ....
Klik berikutnya lalu klik EDIT VIDEO buat mengedit.
Untuk memisahkan, memotong atau juga mengatur kecepatan video, Anda bisa dengan
klik video klipnya. Nantinya pada bilah bagian bawah, akan muncul fitur-fitur
yang bisa diterapkan buat mengedit video klip-nya. Seperti halnya ...
Pisah: buat memisahkan video klip. Buat memilah kembali mana bagian atau
part video yang diinginkan dan yang tidak.
Kecepatan: buat mengatur kecepatan video klip
Untuk mengedit di bagian Audio, Teman-teman bisa kembali dan pilih Tambahkan Audio.
Pilih Tambahkan Teks, buat menambahkan Teks.
Teman-teman bisa juga mengedit kembali font, warna ataupun format teks dengan
mengaktifkan di bagian layer Teks lalu pilih edit (logo pensil). Lanjut
ketuk Teks yang mau diedit. Silakan Anda kembali ke menu awal.
Nah, di sini untuk menambahkan Audio suara rekam kita, masuknya ada di bagain
Alih suara, ya. Sedikit tips ....
Agar suara rekam terdengar lebih jelas dan enggak bertabrakan dengan musik,
silakan Anda tambahkan volume suara dan perkecil volume musiknya. Selesai di
bagian editing, Anda bisa dengan klik tanda panah biru di bagian pojok kanan
atas lanjut dengan melengkapi deskripsi, tegar, dan settingan lain sebelum
konten di post. Begitu, ya.
Untuk lebih jelasnya tentang Ngonten langsung dari Ig ini, Teman-teman bisa juga
simak tutorialnya berikut:
2. NGONTEN LANGSUNG dari TIKTOK
Buat yang aktif di TikTok, kita juga bisa lho, ngonten langsung dari Aplikasi (TikTok) tanpa bantuan dari Aplikasi edit video lain.Fitur-fiturnya juga enggak kalah keren dengan Aplikasi edit video lainnya. Cara menggunakannya pun cukup mudah. Hampir sama dengan saat kita bikin konten langsung dari Aplikasi Instagram. Setelah merekam video yang ingin direkam, kita bisa dengan klik logo edit video yang ada di bagian samping layar buat memulai mengedit konten.
BAB 7: LANGKAH DEMI LANGKAH PRAKTIK BIKIN KONTEN
Jadi tidak serta merta gitu aja. Ambil hp, rekam, tambah teks lalu upload.
Bukan. Bukan begitu.
Ada beberapa langkah. Oleh karenanya, berhubung materi di bab 7 ini terlalu panjang, jadi saya akan bagi menjadi beberapa part. Oke, langsung saja untuk ini kita mulai dengan ....
MENDAPATKAN IDE KONTEN
Konon, KONSISTEN itu adalah kunci. Jika ingin berhasil, maka ya harus konsisten.Nah, agar bisa konsisten ini bukan berarti kita bisa asal upload konten gitu, ya. Tetep harus mengutamakan kualitas ketimbang kuantitas. Ngonten sehari 10 kali. Tapi jika tidak ada value-nya, lalu buat apa? Yang ada, orang akan lanjut scroll-nya.
Mending sekali sehari. Asal konten mengandung nilai positif. Sehingga banyak yang suka karena kebermanfaatannya.
Tapi memang. Saya akui. Untuk ini tidaklah semudah saat mengucapkan. Karena tak jarang juga, kita yang suka KEPENTOK IDE.
1. Mengenal lebih audiens
Inilah kenapa di awal, dalam menentukan niche kita anjurkan buat memilih yang disuka atau kuasai. Dengan kita menyukai hal tersebut, kita jadi lebih paham apa aja yang jadi kendala atau masalah berkenaan dengan hal tersebut.Maksudnya di sini, untuk mendapatkan ide salah satunya adalah dengan memahami apa aja yang jadi kebutuhan audiens kita. Apa aja yang jadi keinginan atau bahkan masalah yang sering dialami.
Nah, dari sini kita bisa dengan memberikan SOLUSI melalui kontrn kita itu tadi.
Contoh;
Kita mengambil niche "keseharian ibu rumah tangga."
● Maka biasanya yang diinginkan itu adalah:
- Ingin rumah tetap bersih meski 2 todler di rumah
- Ingin rumah tetap rapi
- Ingin halaman tampak rapi dan bersih meski banyak tanaman
● Untuk solusi bisa berupa tips-tips;
- Cara unik ajak anak membereskan dan merapikan mainan sendiri
- Caraku menyimpan tupperware agar tidak memakan tempat dan tetap rapi
- Ketika banyak daun kering, agar halaman tetap bersih maka menyapunya seperti ini.
- dll
2. Video Youtube
Youtube merupakan gudang ide. Apapun itu, kita bisa mencarinya di sana.Caranya juga gampang. Kita cukup mengetikkan sesuatu yang berhubungan dengan niche yang diambil, pada kolom pencarian. Tonton videonya. Lalu kita bisa membuat konten video serupa sesuai versi kita.
3. Postingan orang lain di sosmed
Saat sedang scrolling, sering, tanpa sengaja kita melihat postingan orang lain yang satu niche dengan kita. Lebih-lebih ketika postingan orang tersebut ternyata mendapat respon yang bagus dari banyak penonton.Maka biasanya ini akan memicu kita untuk membuat konten sejenis yang sesuai dengan gaya kita. Pernah, kan?
4. Kejadian yang dialami
Salah satu bahan untuk dijadikan konten adalah dari kejadian-kejadian yang kita alami di hari tersebut atau juga hari-hari sebelumnya.5. Cerita / Curhatan / Obrolan / Pertanyaan Teman
Tidak sedikit konten yang dibuat berdasar obrolan atau pertanyaan teman. Baik itu pertanyaan yang disampaikan melalui chat pribadi atau bahkan dari kolom komentar.Nah, saya sendiri sering banget nemu ya ide tuh dari sini.
6. Chat GPT
Chat GPT merupakan cara paling ampuh buat dapetin ide. Mau cari ide apapun dan berapapun kita bisa dapatkan di sana. Asalkan prompt-nya itu jelas.
7. Googling
Bukan rahasia lagi. Apapun itu, kita bisa mencarinya di Google. Termasuk dalam urusan postingan.
8. Baca buku
Membaca buku juga salah satu cara untuk mendapatkan ide. Banyak insight yang akan kita dapatkan dengan membaca buku. Dengan catatan, buku yang dibaca itu masih ada hubungannya dengan niche konten yang diambil, ya.9. Postingan lama
Jangan lupakan postingan lama kita, ya!Kita bisa membuka kembali konten lama kita untuk kemudian dibuatkan lagi versi barunya.
Contohnya adalah pada konten tutorial. Kita membuat lagi tutorial yang sama dengan tutorial yang pernah kita buat pada konten sebelumnya dengan gaya baru saat ini.
MEMBUAT SCRIPT / ALUR KONTEN
Ide udah ada. Namun kadang ketika di depan kamera bingung mau ngomong apa.
Nah, biasanya ini terjadi karena kita belum ada persiapan sebelumnya. Sedikit tips agar tidak lagi terjadi hal seperti ini, maka sebelum kita sampai ke tahap editing, terlebih dahulu siapkan BAHAN KONTEN-nya. Apa sajakah itu?
Nah, bahan konten itu meliputi:
-
Potongan rekaman video atau video yang direkam melalui Hp kita.
- Naskah
- Voice Over
Kita bahas satu - satu, ya.
1. Potongan rekaman video atau video yang direkam melalui Hp kita.
Untuk video yang direkam melalui Hp kita, ini sudah jelas, ya. Kita merekam secara langsung adegan yang diperankan dalam video.Saat merekam ....
Kita tidak harus muncul langsung depan kamera mulai dari awal hingga akhir video. Cukup sesuai kebutuhan aja. Cukup poin-poin tertentu aja yang dimunculkan.
Untuk pengambilan video jangan cuma dari satu arah saja. Tapi bisa ambil video dari berbagai arah atau angle yang berbeda. Contoh,
Pada konten tutorial. Kita bisa muncul di awal beberapa detik. Untuk kemudian bisa lanjut video melalui rekam layar tentang aktivitas kita di layar hp.
Contoh lain,
Pada konten dengan niche kesehatan. Yang mana ketika itu kita sedang membuat minuman sehat.
Maka; pada layar video, kita bisa dengan menunjukkan aktifitas kita saat sedang membuat minumannya. Entah saat sedang menyiapkan bahan-bahannya, cara membuat, atau bahkan saat mengaduk minuman tersebut.
Saat shoot, tidak perlu ditampilkan keseluruhan badan kita dari awal hingga akhir. Beberapa part, cukup shoot tangan kita yang sedang mengaduk di gelas saja.
Di sini, kita cukup rekam beberapa detik aja.
Tips :
Untuk objek dengan posisi datar (pendek) agar terlihat lebih jenjang, maka saat pengambilan video, posisi kamera Hp bisa di balik (Kamera Hp yang semula posisinya di bagian atas, dibalik dan letakkan posisinya di bawah) Perhatikan posisi kamera saat pengambilan video / gambar di mana objek sedang dalam posisi datarDalam pengambilan video,
Tidak harus semuanya itu di shoot dari awal hingga akhir. Cukup poin-poin utamanya aja sekian detik untuk kemudian nanti diedit kembali, dirangkai menjadi satu bagian utuh video pada saat proses editing.
Menyesuaikan isi naskah konten yang sudah dibuat.
Sehingga antara teks dengan adegan yang diperankan dalam video bisa relevan. Kemudian ....
Buat yang terkendala saat merekam video sendiri ....
Maka bisa juga dengan mengambil bahan video dari medsos lain seperti halnya dari Youtube, TikTok, Facebook atau juga Reels Instagram.
Agar hasil akhir nanti tidak terkena copyright, maka jika Anda memutuskan buat mengambil video dari medsos untuk dijadikan bahan, maka sebaiknya Anda jangan hanya mengunduh satu video saja. Tapi bisa 3 - 5 video ditambah sedikit video hasil rekam sendiri sekian detik untuk kemudian kita edit dan jadikan satu video. Agar hasil tidak berwatermark saat ambil video dari medsos, Teman-teman bisa gunakan cara ini:
1. Buka video yang mau didownload
2. Klik tanda bagi lalu cari Salin Tautan
3. Masuk ke browser
- https://snapinsta.app/id untuk mengunduh video dari Instagram- https://snapsave.app/ untuk mengunduh video dari Facebook
- https://snaptik.app/en1 untuk mengunduh video dari Tiktok
- https://id.savefrom.net/247/ untuk mengunduh video dari Youtube
4. Tempel link / tautan dari konten yang mau diunduh
5. Download
Sama, ya. Saat mengunduh pilih yang tidak berwatermark sehingga Anda tidak perlu membayar saat mengunduhnya.
Note
Dalam pembuatan konten, video klip dari hasil rekam sendiri, LEBIH DIPRIORITASKAN!
2. Naskah
Naskah atau alur konten. Penonton akan dapat merasakan alur konten kita salah satunya adalah melalui naskah.Iya, naskah inilah yang akan kita sampaikan ke penonton. Penonton dapat menangkap apa yang ingin kita sampaikan, adalah melalui naskah yang dibuat.
Jadi pastikan ya, dalam pembuatan naskah, buatlah yang relevan dan sesuai dengan kebutuhan audiens. Tulis menggunakan gaya bahasa yang mudah dipahami dan tidak bertele-tele. Buat Anda yang kesulitan dalam pembuatan naskah ini, maka jangan khawatir. Karena di sini kita bisa menggunakan cara yang paling mudahnya yaitu dengan menggunakan bantuan Chat GPT. Caranya mudah. Kita bisa masuk ke browser lalu ketik Chat GPT . Atau teman-teman bisa langsung masuk ke link berikut
https://chatgpt.com/
Semakin detail akan semakin bagus. Penjelasan yang diberikan oleh Chat GPT juga akan makin lengkap nantinya.
Agar tidak hilang, dari sini kita bisa copy naskahnya lalu tempel di note Hp atau catatan penting di Hp lainnya.
Seperti di wa atau channel pribadi di telegram.
3. Voice Over
Voice over atau pengisi suara.Ada beberapa cara untuk menambahkan Audio atau pengisi suara ke video.
-Pertama, kita bisa rekam suara kita langsung saat tag atau pengambilan video. Jadi kita ngerekam sambil menjelaskan apa yang kita rekam.
-Kedua, suara ditambahkan saat pengeditan langsung melalui aplikasi edit video.
Nah, kalau di Capcut, untuk menambahkan suara, kita bisa masuk ke menu Audio lalu pilih Rekam.-Ketiga, Ekstrak Audio
Suara ditambahkan dari audio video lain yang di-ekstrak audionya.Jadi di sini kita cuma memanfaatkan Audio atau suaranya aja dari video lain yang kita buat atau unduh sebelumnya.
Untuk ini, bisa dari suara sendiri yang kita rekam. Kita bisa membaca naskah yang sudah dibuat tadi sembari merekamnya.
Untuk kemudian, nanti pada saat editing, kita ekstrak audionya. Kita manfaatkan suara rekam kita tadi untuk dijadikan Audio.
Selain dari suara sendiri, kita juga bisa ekstrak dari video milik orang lain. Contohnya pada video motivasi atau juga dakwah.
Jadi video klip dari kita. Tapi Audio dari video dakwah yang sebelumnya sudah kita unduh tadi.
Untuk menyiasati ini, kita bisa tambahkan suara asli kita.
Misalnya dengan menambahkan pendapat kita terkait dakwah tersebut. Atau mungkin hal yang pernah kita alami dan kebetulan situasi mirip seperti yang dibahas ustadz dalam dakwahnya.
Keempat, Suara Google
Suara yang dihasilkan dari situs layanan Google (Suara robot).Buat yang belum PD dengan Suara sendiri, maka bisa juga dengan menggunakan Suara Google.
Ada banyak situs penyedia layanan Suara Google. Seperti halnya Clipchamp, soundoftext, Canva, Capcut, dll
Kita tinggal mengetikkan kata atau kalimat yang ingin diucapkan oleh Google. Pilih dialek bahasa yang diinginkan, juga siapa pengisi suaranya.
Namun tetap.
MENGGUNAKAN SUARA ASLI MILIK SENDIRI, LEBIH DIPRIORITASKAN
Sekarang tugas Anda .... Silakan cari dan buat ide konten serta naskah konten yang relevan dengan niche yang Anda pilih.
Kirim dengan format;
- Nama:
- Niche:
- Ide konten:
- Sumber ide konten:
- Naskah konten:
- Video mentahan untuk dijadikan bahan konten:
- Sumber bahan video konten:
- Nama: Anita Handayani
- Niche: Motivasi dan Pengembangan Diri (x) Nyanyi Karaoke
- Ide konten: Facebook
- Sumber ide konten: Facebook
- Naskah konten: Facebook
- Video mentahan untuk dijadikan bahan konten:
- Sumber bahan video konten: Pexels
PRAKTIK EDITING MENGGUNAKAN CANVA & CAPCUT YANG SERING DIPAKAI DALAM PEMBUATAN KONTEN
Oke, sebelumnya perlu saya sampaikan ya. Ini adalah materi praktik tentang
fitur-fitur yang biasa dan paling banyak digunakan dalam pembuatan Konten.
Jadi bukan cara buat satu per satu kontennya. Konten itu ada buanyaaaak sekali.
Ada puluhan dan bahkan ratusan ribu macam. Secara masing-masing orang juga
tentunya punya cara yang berbeda dalam mengemas kontennya.
Untuk itu ...
Teman-teman silakan simak dengan benar, pola editingnya nanti untuk kemudian
dikembangkan lagi sesuai dengan kreativitas masing-masing.
Maksudnya begitu Teman-teman melihat konten yang lewat di beranda kemudian
merasa ingin juga membuatnya, pertama pahami pola mereka dalam membuat kontennya.
Fitur apa aja yang mereka terapkan, lalu praktikkan.
Dasarnya, InsyaAllah semua sudah ada di materi ini. Begitu ya, jadi bukan begitu
melihat jenis konten baru dan langsung minta dibuatin tutorial bikinnya. Bisa
pingsan saya nanti.
Sekali lagi ....
Saya akan berikan POLA-nya. Pola pembuatan konten yang paling banyak
digunakan. Fitur apa aja yang biasa diterapkan sekaligus cara menggunakannya.
Silakan Teman-teman simak dengan benar ini. Kita mulai dari ....
EDITING KONTEN MENGGUNAKAN CANVA
Siapkan dulu bahan video yang mau diedit. Boleh video hasil rekam sendiri atau juga video hasil download dari aplikasi medsos lain.
Namun, jika sebelumnya Anda mengambil video dari medsos lain, pastikan edit dulu, ya. Boleh edit dulu di Capcut.
Entah itu kita perpendek durasi dengan memotong part videonya, mempercepat pemutaran atau juga dari pengaturan pencahayaan dan efek lainnya.
Baru setelahnya kita tambahkan bahan video tadi ke Canva. Lanjut .... Silakan Teman-teman buka aplikasi Canva-nya.
Buat yang belum ada, bisa unduh dulu di playstore.
Atau juga bisa masuk melalui Web canva.com
Silakan Anda bisa masuk dan ikuti petunjuk di sana buat
login. Selesai untuk urusan login, ya.
Selanjutnya kita akan mulai editingnya. Nah, berhubung di sini kita mau buat
video, maka pada layar beranda Canva, langsung saja kita pilih VIDEO.
Selanjutnya, mau edit apapun itu, pastikan tentukan dulu ukuran atau rasio media yang digunakan.
Kita ini mau bikin konten buat diposting di mana?
Selain dari yang saya
beri tanda kotak, teman-teman bisa juga masuk melalui barisan template-template
yang ada di bawahnya.
• Video untuk
bikin konten di Youtube
• Video Seluler untuk
bikin video di Reels, Story, TikTok, atau juga YouTube Short
• Video Facebook untuk
bikin video di layar beranda Facebook
• Reels Instagram untuk
bikin video di Reels, Story, TikTok atau juga Youtube Short
Silakan pilih sesuai dengan media yang ingin Anda gunakan. Anda bisa memulai
mendesain konten melalui halaman kosong dengan memilih Buat Desain Kosong.
Di halaman tersebut Anda akan memulainya semua dari nol. Dari halaman yang
benar-benar putih, untuk kemudian Anda tambahkan elemen, foto, video, teks dan
lainnya sesuai yang Anda inginkan.
Iya, jadi murni desain Anda sendiri yang membuatnya. Atau ....
Jika Anda enggak mau ribet dengan semua ini dan ingin mempersingkat waktu
mendesain, maka bisa juga dengan memanfaatkan template-template yang sudah
disediakan oleh Canva.
Tersedia sekitar 20.000 template untuk
ukuran video seluler yang bisa kita gunakan.
Teman-teman tinggal pilih mana yang sekiranya sesuai untuk kemudian diedit lagi
sesuai kebutuhan. Untuk elemen-elemen template di sini juga kita bisa
mengeditnya kembali. Boleh menambah, mengurangi atau mengganti. Mulai dari
elemen, teks, warna, garis, foto, video dan lain-lain.
Untuk mengganti warna elemen, kita tinggal aktifkan (klik) elemen yang mau
diganti. Pilih warna yang mau diganti lalu pilih warna yang diinginkan.
Untuk menghapus elemen yang tidak diinginkan, klik elemen yng mau dihapus
lalu hapus.
Pilih Elemen : untuk menambahkan elemen
• Pilih Teks : untuk menambahkan Teks
• Pilih Galeri : untuk menambahkan foto dari Galeri Hp
• Pilih Unggahan : untuk mengunggah video dari file di Hp
• Pilih Foto : untuk menambahkan foto dari yang disediakan Canva
• Pilih Video : untuk menambahkan video dari yang disediakan Canva Untuk
mengunduh, Teman-teman bisa dengan klik tanda Panah ke atas lalu unduh.
Pilih MP4 untuk jenis file (karena desain dalam bentuk video).
Untuk lebih jelas, Teman-teman bisa simak tutorial berikut
Untuk cut videoa gar lebih pendek tinggal ditarik saja ujung video sebelah kanan
EDITING KONTEN MENGGUNAKAN CAPCUT
Berikut adalah beberapa fitur di Capcut yang biasa dan paling banyak digunakan untuk mengedit konten.
1. Rasio Aspek
Ingat, ya.Sebelum ngedit apapun itu, yang pertama harus dilakukan adalah dengan menentukan rasio atau ukuran media.
Sesuaikan video atau gambar yang ingin Anda edit dengan ukuran media canvas yang digunakan.
"Kontennya nanti mau dipost di mana?" Di Capcut ....
Setelah kita menambahkan video yang mau diedit maka untuk menentukan rasio yaitu kita bisa dengan memilih 'Rasio Aspek'
Lanjut pilih rasio yang diinginkan sesuai ukuran media yang akan digunakan buat memposting konten.
2. Atur Pencahayaan
Langkah selanjutnya adalah dengan mengatur pencahayaan agar video tampak lebih jernih.Yaitu ada pada menu 'Sesuaikan.'
Kecerahan, Kontras Saturasi,
Vinyet, dan lainnya bisa kita atur di menu ini.
Teman-teman silakan dicoba dan sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing karena
tidak ada patokan untuk angka pastinya di sini. Tergantung pencahayaan di tempat
saat kita merekam videonya.
3. Memotong, Memindahkan urutan klip serta kecepatan video klip
Barangkali ada bagian atau adegan di video klip yang tanpa sengaja ikut terekam saat proses shooting videonya.Maka di sini, kita bisa memilah kembali video klipnya, yaitu dengan memotong atau menghapus bagian yang tidak diinginkan ada dalam video.
Boleh juga tambahkan kecepatan untuk klip-klip yang sekiranya perlu dipercepat pemutarannya. Urutan video juga bisa kita atur ulang. Bisa dengan meletakkan di bagian awal konten yang ingin dijadikan 'angle' atau ditonjolkan.
Contohnya seperti pada konten masakan. Yang mana hasil jadi masakan diletakkan di awal video, dilanjut dengan proses memasaknya. Agar hasil video makin menarik, bisa juga dengan menambahkan efek nge-Zoom, memutar atau animasi lain dengan memanfaatkan fitur 'Key frame'
Kita menciptakan sendiri gaya animasi atau pergerakan pada video seperti yang diinginkan.
Key Frame ditandai dengan logo Diamond dengan tanda (+) kecil di atasnya. Cara menggunakannya:
- Arahkan keyframe ke bagian awal klip (atau tempat di mana pergerakan klip akan dimulai)
- Aktifkan keyframe
- Geser kursor ke bagian akhir klip (tempat di mana pergerakan video berakhir)
- Buat pergerakan yang diinginkan (bisa zoom, memutar, memperkecil, dsb) melalui layer utama
Keyframe aktif akan ditandai dengan munculnya Diamond merah menyala di awal dan akhir keyframe diaktifkan.
4. Menambahkan Teks
Teks dapat ditambahkan yaitu melalui menu 'Teks'. Pilih 'Tambahkan Teks'Atur tampilan Teks.
- Pilih Font untuk mengubah font
- Pilih gaya untuk mengubah warna, format, ketebalan, spasi dan efek lain pada Teks
- Pilih Efek untuk memberikan efek pada Teks melalui template efek yang disediakan Capcut Yang perlu diingat ...
Dalam menentukan font, pastikan Teks-nya ini jelas dan mudah terbaca.
Untuk warna gunakan warna dengan kontras yang cukup dengan background.
Jadi, semisal backgground gelap, maka untuk teks bisa gunakan warna yang terang.
Atau semisal backgground backgground terang, maka untuk teks bisa gunakan warna gelap.
5. Menambahkan Audio
Untuk menambahkan Audio, di Capcut, kita bisa langsung dengan pilih Audio.- Pilih Suara untuk menambahkan musik dari yang disediakan Capcut
- Pilih Ekstrak untuk menambahkan Audio dari video lain di galeri Hp
- Pilih Rekam untuk menambahkan Audio dengan merekam langsung suara asli kita di Capcut Agar Suara terdengar jelas dan memiliki power, maka bisa dengan menambah volume suara dan juga sedikit efek Audio.
Untuk efek Audio juga bisa diatur kembali intensitasnya agar suara terdengar lebih natural.
6. Meningkatkan kualitas video
Penonton memutuskan lanjut menonton video kita atau tidak, salah satunya juga dipengaruhi oleh kualitas video.Kualitas video baik, tidak buram dan juga jelas. Tentunya ini akan membuat penonton untuk semakin betah menonton.
Anda sendiri, juga demikian, 'kan? Selamat!
Karena di Capcut kita bisa mengatur resolusi video sendiri. Termasuk dengan meningkatkan kualitas videonya.
Agar lebih jelas, untuk editing konten menggunakan Capcut ini, Teman-teman bisa simak tutorialnya berikut, ya
- untuk di beranda facebook ukurannya 4:3
- untuk di yoetube ukurannya 16:9
- untuk di tiktok ukurannya 9:16
- untuk di instagram dan beranda facebook ukurannya 1:1
Oke, begitu ya. Untuk edit konten baik di Canva maupun Capcut.
Kita putuskan buat menggunakan ke dua aplikasi tersebut karena dua aplikasi
tersebutlah yang paling mudah digunakan dengan fitur-fitur yang juga bisa
dibilang komplit.
Yang
perlu diingat, saat pembuatan konten,
Selain dari penerapan fitur-fitur yang sudah saya sebut di atas ....
Untuk visual, agar penonton tidak bosan, usahakan setiap 3 dtk (maksimal 5 dtk) video klip ganti dengan klip yang diambil dari angel yang berbeda.
Hindari Penggunaan Visual yang terlalu ramai.
Hindari Penggunaan efek video yang berlebih. Gunakan yang seperlunya. Sesuai kebutuhan.
FOKUS pada PESAN UTAMA yang ingin disampaikan.
Gunakan visual yang mendukung pesan tersebut. Bukan malah mengalihkan perhatian!
Selanjutnya ...
Silakan sekarang Anda edit naskah konten yang sudah dibuat di materi
sebelumnya.
Gunakan aplikasi yang menurut Anda lebih mudah untuk digunakan.
Sesuaikan juga dengan target audiens masing-masing!
Izin setor Tugas 7. PRAKTEK BIKIN KONTEN DI CANVA DAN CAPCUT
Mohon Reviewnya kak @Richa Pengajar MEU Academy Alfiyani dan kak @Wisnu Pengajar dan Admin di MEU Academy Andrianto
Kak Richa, kenapa ya?
Yg no.4 kurang sekali yang buka kontennya dibanding yg no.8?
(angka yg lihat hanya 20 orang, jauh banget dari angka 683 😭)
Gimana nih Kak @Richa Pengajar MEU Academy Alfiyani ???
Padahal...
Yg no. 4, ada lah hasil bimbingan dengan Kak @Richa Pengajar MEU Academy Alfiyani lho, judulnya 'KEKUATAN DALAM.CEMOOHAN'
Yg no. 8, adalah hasil pemikiran saya sendiri kata2 judul dan design warna text nya, judulnya 'MOTIVASI HIDUP KEBAIKAN'
Inilah enaknya bikin konten di TikTok, jadi bisa langsung tau jumlah audiens yang melihat konten kita.
MEMBUAT JUDUL / COVER (THUMBNAIL)
Judul adalah salah satu elemen paling penting dalam konten video, terutama di media sosial. Setiap kali kita membuka aplikasi media sosial, berapa banyak video yang bersaing untuk mendapatkan perhatian kita?
Puluhan, bahkan mungkin ratusan, bukan?
Bayangkan jika semua video itu tidak memiliki judul yang menarik. Lalu apakah Anda akan berhenti sejenak untuk menontonnya? Itulah sebabnya judul menjadi sangat penting dalam membuat konten video.
Judul adalah hal pertama yang dilihat oleh audiens, dan dalam hitungan detik, mereka akan memutuskan apakah video yang Anda buat layak untuk ditonton atau diabaikan.
Semua orang pasti ingin kontennya dilihat banyak orang. Semua orang pasti juga ingin penontonnya itu penasaran lalu tertarik dan meng-klik video yang dibuat.
Maka, di sinilah peran judul yang menarik dan relevan itu benar-benar memainkan peran kunci.
● Judul adalah Magnet Pertama
Ketika seseorang scrolling di beranda atau feed mereka, video-video berlomba-lomba untuk mendapatkan perhatian.Judul yang menarik bertindak seperti magnet, menarik perhatian penonton dari lautan konten lainnya.
"Teman-teman pasti pernah kan, merasakan, saat melihat judul lalu judul tersebut seolah membuat Anda tiba-tiba berhenti scrolling sejenak, membaca lebih dalam, dan akhirnya mengklik videonya?"
Nah, itu adalah bukti, ya, bahwa judul yang tepat itu bisa memikat audiens. Judul yang baik harus singkat, jelas, dan langsung ke poin, namun juga memberikan sedikit misteri atau janji yang akan membuat orang ingin tahu lebih banyak.
Bandingkan ....
"Bagaimana Cara Meningkatkan Views dengan Cepat?"
vs
"Rahasia Mendapat 10K Views dalam Sehari!"
Keduanya menjanjikan hasil, namun yang kedua lebih spesifik dan memberikan nilai tambah berupa rasa urgensi dan eksklusivitas.
● Judul Membangun Ekspektasi
"Pernahkah Anda ketika menonton video yang judulnya menjanjikan sesuatu, tetapi setelah menontonnya, Anda merasa kecewa karena tidak sesuai dengan ekspektasi?"Ya, ini bisa terjadi biasanya adalah karena judul yang terlalu bombastis atau menyesatkan.
Di sisi lain, judul yang tepat membantu penonton memahami apa yang akan mereka dapatkan dari sebuah konten. Ketika ekspektasi ini tercapai, penonton akan merasa puas dan cenderung merekomendasikan konten kepada orang lain.
Jadi, selalu ingat ....
Ketika Anda menulis judul, pastikan itu adalah judul yang dapat memberikan harapan yang realistis.
Namun, bukan berarti di sini kita tidak boleh bermain dengan rasa penasaran, ya.
Contoh:
Judul seperti "Cara Mudah Edit Video dengan Smartphone" akan lebih baik dibandingkan "Cara Edit Video",
Karena dianggap mampu memberikan informasi yang lebih jelas tentang apa yang akan penonton pelajari.
● Judul adalah Kunci untuk SEO
Kita mungkin sudah tahu, ya, beberapa platform media sosial ini, mereka juga menggunakan algoritma yang memprioritaskan video dengan kata kunci yang relevan.Iyes, judul adalah salah satu tempat utama di mana kata kunci itu perlu dimasukkan.
Misalnya, ketika audiens kita mencari "cara membuat konten viral di Facebook", maka video dengan judul yang mengandung kata kunci tersebutlah yang lebih mungkin untuk muncul di hasil pencarian.
Tapi ingat, ya, jangan hanya menjejalkan kata kunci begitu saja. Tetapi kita juga harus tetap kreatif.
"Cara Viral di Facebook dengan Konten Sederhana" akan jauh lebih menarik daripada sekadar "Konten Facebook".
Gabungkan kata kunci dengan gaya penulisan yang menarik perhatian agar video tidak hanya muncul di pencarian, tetapi juga diklik dan ditonton.
● Judul Memengaruhi Tingkat Retensi Penonton
Ketika audiens klik video karena judulnya menarik, umumnya mereka sudah memiliki ekspektasi tertentu tentang isi video.Kemudian jika judul relevan dengan konten yang disajikan, mereka akan lebih mungkin menonton video sampai selesai.
Maka hal ini tentunya akan dapat meningkatkan durasi tonton, yang menjadi salah satu faktor penting dalam algoritma suatu medsos, bukan?
Sebaliknya, jika judul menyesatkan atau terlalu jauh dari isi konten, penonton cenderung meninggalkan video sebelum selesai.
Dan ini tidak hanya membuat mereka kecewa, tetapi juga merugikan kita karena algoritma bisa melihat video kita sebagai konten yang tidak menarik.
● Judul yang Emosional Memicu Keterlibatan Penonton
Konten yang sukses sering kali memicu emosi. Apakah itu rasa penasaran, kebahagiaan, kejutan, atau bahkan sedikit ketakutan untuk kehilangan informasi penting.Contoh,
"Jangan Lakukan Ini Jika Ingin Kontenmu Viral!" atau "Ini Kesalahan Terbesar yang Dilakukan Creator Konten"
Judul-judul seperti ini tidak hanya membuat orang ingin tahu, tetapi juga memicu rasa takut ketinggalan (FOMO), yang sangat efektif dalam menarik klik. Nah, melihat uraian di atas ....
Setuju, ya, bahwa judul memainkan peran penting dalam kesuksesan sebuah konten video? Pertanyaan selanjutnya adalah ....
Kalau dari segi EDITING,
"Judul itu yang di bagian mana, sih? Bagaimana cara bikin judul konten yang tepat, juga dengan Thumbnail-nya?" Oke,
Nah, kalau dari segi editing, JUDUL adalah apa yang nampak atau kita lihat pertama kali di 3 detik pertama saat kita buka video.
Sedangkan THUMBNAIL adalah apa yang nampak di bagian luar konten. Bisa dilihat dengan jelas ketika kita buka daftar video di time-line kita.
Judul bisa juga dijadikan sebagai Thumbnail. Tapi thumbnail belum tentu juga merupakan salah satu bagian dari video. Thumbnail akan terlihat sekilas jika thumbnail dibuat dari yang bukan isi video (foto di gallery hp)
O iya, Pastikan dalam pembuatan judul maupun Thumbnail, ini harus jelas dan mudah terbaca, ya.
Gunakan font dan kontras warna yang pas sehingga judul lebih mudah terbaca dan menarik perhatian penonton.
Kita bisa menggunakan bagian dari video
konten untuk dijadikan Thumbnail. Atau juga mengambil foto dan gambar dari yang
tersimpan di galery Hp.
Usahakan untuk sebisa mungkin menggunakan tone atau desain yang KONSISTEN dalam
pembuatan Thumbnail ini, ya. Sehingga tampilan time-line kita tampak lebih rapi.
Thumbnail = Sampul
usahakan selalu konsisten dalam membuat Thumbnail atau Sampul ini. Juga konsisten penggunaan dari Editing dan Tone yang diguanakan. Sehingga nanti tampilan Timeline kita jadi tampak rapih.| Jadi cukup text nya saja yang diganti.
Hook = Yang pertama dilihat 3 detik pertama ketika kita membuka sebuah video
Untuk Thumbnail selain kita bisa membuatnya menggunakan Capcut, kita juga
membuatnya langsung dari aplikasi di Medsos.
Contoh Cara Membuat THUMBNAIL yang dibuat langsung dari FACEBOOK
Ini adalah edit sampul dari konten yang udah di post di Facebook.
Jadi, setelah konten dipost, kita bisa klik titik 3 pojok atas konten, lalu
pilih edit postingan.
Photo Bisa juga dengan menentukan thumbnail dari video atau dari foto lainnya di gallery Hp.
Contoh Cara Membuat THUMBNAIL langsung dari INSTAGRAM
Contoh Cara Membuat THUMBNAIL langsung dari TIKTOK
Oke, begitu, ya.
Sekarang tugas Anda ....
Buatlah setidaknya 5 JUDUL KONTEN dan relevan dengan niche yang Anda ambil.
Jawab :
5 JUDUL KONTEN yang relevan dengan Niche yang saya buat :
- HIDUP ITU SIMPLE
- KEKEUATAN DALAM CEMOOHAN
- MOTIVASI UNTUK DIRIKU SENDIRI
- MOTIVASI HIDUP KEBAIKAN
- MOTIVASI HIDUP atau MOTIVASI KEHIDUPAN
Jadikan salah satu dari judul tersebut menjadi Thumbnail di video Anda!
Jawab :
MENENTUKAN HOOK
Ketika Anda menonton sebuah video di media sosial, apa yang membuat Anda bertahan lebih dari tiga detik pertama?Jawabannya adalah HOOK—bagian awal video yang langsung menarik perhatian dan membuat Anda ingin terus menontonnya. HOOK yang KUAT ibaratnya seperti membuka pintu gerbang menuju keseluruhan cerita dalam video yang dibuat. Jika pintu ini menarik, tentu orang ingin masuk, bukan?
Sepakat, ya, bahwa tiga detik pertama ini sangat penting dalam membuat penonton untuk tetap tinggal dan menonton konten video kita?
Nah, dalam dunia yang penuh dengan informasi ini, kita semua berlomba-lomba untuk menarik perhatian.
Scroll ke bawah, scroll ke atas—semuanya berlalu dengan cepat. Maka, itulah kenapa hook pada video harus mampu “memaksa” penonton berhenti sejenak dan memberikan perhatian mereka pada video yang kita buat. Bagaimana caranya?
1. Mulai dengan Pertanyaan yang Menggugah
Pernahkah Anda merasa tertarik pada video karena pertanyaan di awal?Misalnya, "Pernahkah Kamu lupa dengan sandi akun Facebookmu?"
Pertanyaan yang mengena, ya. Karena banyak orang yang mungkin juga merasakan masalah tersebut dan ingin tahu jawabannya.
Iyes, secara tidak sadar, pertanyaan yang tepat akan dapat mengaktifkan rasa penasaran audiens. Penonton akan merasa bahwa mereka perlu mengetahui jawabannya.
Konten dengan hook macam ini, seolah menjanjikan solusi untuk masalah atau kebutuhan audiens yang spesifik. Paham, ya?
Ingin penonton Anda langsung tertarik sejak awal, bukan?
Untuk itu, cobalah mulai dengan pertanyaan yang dapat mengundang perhatian dan menciptakan keinginan untuk tahu lebih banyak.
Untuk lebih detail
mengenai contoh Hook pada konten, teman-teman bisa juga simak keseluruhan
kontenya di sini
https://www.facebook.com/share/r/mcpErDzPC6EuQjBE/
2. Gunakan Fakta atau Statistik Mengejutkan
Siapa sih, yang enggak menyukai sesuatu yang mengejutkan, lebih-lebih ketika datang dari data yang mendukung?Fakta yang kuat dan relevan akan langsung memberikan nilai kepada penonton, sekaligus membangun kredibilitas Anda sebagai pembuat konten yang berpengetahuan.
Hook yang berbasis fakta juga berfungsi sebagai pembuka yang efektif karena mengarahkan penonton pada realitas yang mungkin belum mereka sadari.
Kemudian, jika mereka merasa informasi ini penting dan relevan, kemungkinan besar mereka akan terus menonton video Anda hingga selesai
3. Ceritakan Sebuah Kisah Singkat
Siapa yang tidak suka cerita?Manusia pada dasarnya suka mendengar kisah-kisah menarik. Cerita yang bagus akan bisa langsung menghubungkan emosi penonton dengan konten kita.
Contohnya,
Jika Anda sedang membuat video tentang cara memulai bisnis online, Anda bisa memulai dengan,
“Dulu, saya memulai bisnis hanya dengan modal xxx rupiah, dan dalam waktu satu tahun, saya berhasil mencapai omset xxx juta rupiah.” Iyes, kisah ini bukan hanya menarik, tetapi juga memberikan harapan dan inspirasi. Penonton akan merasa terhubung dengan pengalaman Anda, dan mereka akan lebih tertarik untuk terus menonton demi mendengar sisa ceritanya.
Setuju, ya, bahwa cerita yang menyentuh ini dapat menarik perhatian orang?
Cerita memberikan sentuhan emosional yang kuat dan membuat penonton merasa seolah seperti bagian dari perjalanan Anda. Contohnya adalah pada akun 'PecahTelur' ini
4. Janjikan Manfaat atau Solusi
Semua pasti menginginkan adanya solusi untuk masalah yang dialami.Maka, salah satu cara terbaik untuk menarik perhatian di awal video adalah dengan menjanjikan solusi atau manfaat.
Misalnya, jika Anda membuat video tentang cara meningkatkan kinerja Hp Anda, hook yang efektif bisa berupa,
“Ingin tahu cara mengosongkan ruang akun Gmail yang penuh?" Janji seperti ini langsung menunjukkan apa yang akan penonton dapatkan dari menonton video Anda.
Namun, pastikan ya, bahwa Anda memenuhi janji ini sepanjang video. Janji yang diikuti oleh solusi nyata akan meningkatkan kepercayaan audiens terhadap konten Anda, dan membuat mereka lebih tertarik untuk menonton konten-konten Anda berikutnya. Setuju atau tidak setuju ....
Orang menonton video adalah karena mereka ingin mencari manfaat.
Memberikan janji solusi di awal video akan membuat mereka merasa bahwa video Anda ini berharga untuk ditonton sampai akhir.
Cara Mengosongkan Ruang Akun GMail yang Penuh = Cara downliad File dari Google Drive :
Buka Gmail / Klik Profile / Kelola Akun Goole anda / scroll ke bawah klik Telusuri Akun Google / Penyimpanan Akun / Pilih Google Drive / Anita Handayani / Pilih File yang mau di download, mis mau download pdf ACR / klik icon download yg ada diujung kanan atas / Lihat file Unduhan di File Saya / kalau ingin kirim ke WA klik Word / pilih nama yang akan dikitrim / tunggu proses kirimnya / selesai
5. Gunakan Visual yang Memukau
Tidak hanya kata-kata yang bisa menjadi hook, tetapi visual yang menarik juga
memiliki kekuatan yang sama.
Bayangkan, di detik pertama video Anda muncul, penonton disambut oleh animasi
yang eye-catching atau transisi visual yang memukau.
Visual yang kuat dapat langsung menangkap perhatian penonton, bahkan sebelum
mereka mendengarkan isi dari video tersebut. Misalnya, jika Anda membuat konten
tutorial cara membuat mainan untuk anak, Anda bisa membuka dengan menunjukkan
hasil akhir yang sangat lucu dan menarik.
Di sana penonton akan berpikir,
"Wow, bagaimana cara membuat mainan seperti itu, ya?"
Rasa penasaran inilah yang akan membuat mereka ingin melihat lebih jauh
bagaimana proses pembuatannya.
6. Buat Konflik atau Masalah di Awal
Setiap orang ingin melihat bagaimana sebuah masalah bisa diatasi.Jadi, jika kita memulai video dengan menyajikan masalah yang sering dihadapi audiens, mereka akan lebih tertarik untuk mengetahui bagaimana cara menyelesaikannya.
Misalnya, jika Anda membuat konten video tentang mengatasi masalah-masalah tehnis yang dialami pengguna whatsapp, Anda bisa memulai dengan,
“Pernah merasa terganggu karena ada yang begitu saja menambahkan Anda ke grup whatsapp tanpa izin?" Konflik atau masalah ini langsung relevan dengan perasaan banyak orang, dan ini akan membuat mereka ingin menonton lebih lanjut untuk menemukan solusi.
Hook yang kuat tidak hanya membuat penonton tertarik, tetapi juga memastikan mereka bertahan untuk menonton hingga selesai.
Cara agar terhindar dari add group tak dikenal di WA atau Whatsapp
- Masuk ke WA (Whatsapp)
- Klik titik tiga yang ada diujung kanan atas
- Setelan
- Privasi
- Group
- Kontak saya kecuali ( agar kita bisa me mange group yang ingin kita ikuti )
- Lalu klik garis tiga yang ada diujingbkanan atas / lalu Cek list semua
- Maka sekarang tidak akan ada seorangpun bisa menambahkan kita ke group WA
- Selesai
Silakan sesuaikan dengan kebutuhan masing-masing.
Gimana, sudah siap untuk membuat hook yang benar-benar menarik perhatian, 'kan?
Ingat, ya. Dengan Hook yang tepat, artinya Anda memenangkan hati audiens dalam hitungan detik.
BAB 8. MEMBUAT
KONTEN PROMOSI
Sebelum kita bahas lebih jauh soal konten promosi ini, kami ingatkan kembali, ya ....
Bahwa apapun yang kita inginkan atau harapkan saat ini adalah melalui PROSES.
Dan tentu proses ini tak mudah. Setiap orang yang menjalani juga tidaklah sama. Ada yang bersemangat, gigih, tak putus asa, dan pantang menyerah. Namun ada pula sebaliknya.
Sama seperti keinginan teman-teman yang barangkali ngonten dengan tujuan untuk promosi atau berjualan: ingin laris. Itu juga butuh proses. Lalu, jika produknya ingin terjual, tentu prosesnya adalah diawali dahulu dari
memiliki barang yang dibutuhkan banyak orang,
mencari calon pembeli sebanyak-banyaknya,
membangun personal branding,
menjalin interaksi dengan calon pembeli agar dikenal,
menumbuhkan rasa trust atau kepercayaan, dan
memasarkan dengan cara yang elegan. Hal-hal itu yang perlu teman-teman pahami dan lakukan sebelum memasarkan suatu produk di media sosial. Jadi, ada tahapan atau prosesnya agar kita dapat berhasil melakukan penjualan.
Begitu pula saat kita bikin konten promosi ini. Butuh proses. Jadi, tidak serta merta kita buat konten promosi, dan langsung ada yang berminat dan beli, ya. Bukan begitu.
Kita perlu melewati dan menjalani proses di atas, agar konten promosi kita bisa berhasil mendapatkan penjualan.
Intinya sih, teman-teman jangan menganggap bahwa konten promosi ini adalah segalanya saat berjualan di medsos. Tapi, ini adalah bagian dari proses yang sudah disebutkan di atas.
Memiliki barang yang dibutuhkan banyak orang,
Untuk ini, kita skip ya. Karena semua juga pasti sudah paham. Produk yang dibutuhkan banyak orang, maka tentu saja akan lebih mudah untuk menjualnya.Mencari calon pembeli sebanyak-banyaknya,
Teman-teman, masih ingat kan, dengan materi pertama tentang menentukan niche konten?Saya harap sih masih ingat, ya. Karena untuk bagaimana mencari calon pembeli ini hampir mirip dengan saat kita menemukan target audiens.
Hanya saja bedanya .... Kalau sebelumnya sasaran kita adalah penonton atau siapa yang akan menonton konten kita, maka kalau untuk konten promosi ini fokus kita adalah .....
Siapa calon pembeli produk yang kita jual. Siapa orang yang benar-benar butuh produk yang dijual.
Kita analisa. Mulai dari gender, minat, hingga tempat berkumpul mereka.
Kita kenali apa saja masalah atau kekhawatiran yang ingin dihindari.
Apa saja harapan atau keinginan yang ingin diwujudkan.
Di media sosial apa tempat mereka berkumpul. Grup apa, siapa publik figurnya dan sebagainya. Agar lebih mudah dipahami, saya berikan contoh, ya.
Misalkan produk yang dijual adalah nutrisi kecerdasan otak untuk anak usia 3 sampai 8 thn.
Yang membutuhkan adalah para orang tua yang memiliki anak usia 3 - 8 thn dan peduli dengan tumbuh kembang anak mereka.
Masalah yang dihadapi adalah khawatir anak akan tertinggal dan sulit memahami pelajaran saat di sekolah. Anak akan kehilangan kepercayaan diri karena merasa tertinggal dari teman-teman di usianya. Anak akan diejek, dll.
Yang diinginkan adalah anak berprestasi di sekolah. Aktif, periang dan cerdas.
Mereka suka berkumpul di FB grup atau menjadi follower IG dan TikTok yang membahas soal tumbuh kembang si kecil, cara mendidik anak, parenting atau juga dr. Aisyah Dahlan dan sebagainya. Selanjutnya teman-teman bisa menambahkan mereka untuk menjadi target market Anda di media sosial yang Anda gunakan.
Sudah tahu kan, gimana caranya?
Secara singkat sudah kami bahas di materi pertama sebelumnya, ya. Namun jika ingin lebih detail lagi, Teman-teman bisa belajar di kelas khusus yang membahas soal optimasi media sosial. Bisa di kelas Neo Amazing Facebook, FB Pro Mastery, Instaholic atau juga di kelas Tiktok Secret Mastery.
️ Membangun
Personal Branding dengan Sharing Konten Bermanfaat
"Apa sih, Personal Branding itu?"Gampangnya, Personal Branding adalah kesan yang ingin kita ciptakan di benak audiens tentang siapa kita dan apa yang kita tawarkan.
Dan seperti yang sering kita lihat, orang akan lebih nyaman beli dari seseorang yang mereka anggap punya otoritas, pengalaman, atau bahkan sekadar kepribadian yang menyenangkan.
Jadi, setuju, ya, kalau kita nggak akan langsung percaya begitu saja pada seseorang yang tiba-tiba muncul di timeline dan langsung jualan?
Rasanya itu seperti, “Ih, siapa sih ini, kok tiba-tiba jualan, sih?”
Dengan membangun personal branding yang kuat, orang jadi tahu dulu siapa kita, apa kelebihan kita, dan mengapa mereka harus mempercayai kita.
Bayangkan kalau kita punya audiens yang loyal, setiap kali kita menawarkan sesuatu, mereka akan lebih terbuka dan percaya. Personal branding juga erat kaitannya dengan membangun trust atau kepercayaan.
Ketika kita konsisten menunjukkan siapa diri kita, apa keahlian kita, dan bagaimana kita bisa membantu orang lain, secara otomatis kepercayaan itu akan tumbuh. Orang akan merasa lebih nyaman membeli produk atau jasa kita karena mereka merasa sudah mengenal kita. Iyes, contoh nyatanya bisa kita lihat dari banyak influencer di luar sana.
Setuju kan kalau mereka biasanya tidak langsung jualan, tapi membangun persona dulu?
Mereka membagikan konten-konten yang bermanfaat atau menghibur, sehingga orang tertarik dan mulai mengikuti.
Setelah followers merasa nyaman dan percaya, barulah mereka mulai mempromosikan produk atau jasa.
Dan hasilnya? Jualannya pun terasa lebih smooth, tanpa perlu ada penawaran. Tapi pembeli datang bergantian.
Menjalin interaksi dengan calon pembeli agar dikenal
Setuju juga ya, kalau media sosial adalah tempat untuk berinteraksi?Iyes, media sosial adalah tempat untuk berinteraksi, bersosialisasi atau juga bersilaturahmi. Bukan untuk media selling.
Jadi, setelah kamu membangun pondasi personal branding, pastikan kamu juga ikut terlibat dengan audiensmu. Balas komentar mereka, sapa mereka di konten, atau bahkan respon apa yang menjadi pertanyaan-pertanyaan mereka selama ini.
Maka, ini akan membuat audiens merasa lebih dekat dengan kamu dan membangun hubungan yang lebih kuat. Mereka akan merasa kalau kita benar-benar peduli. Ingat, semakin besar keterikatan emosional yang terbangun antara kita dan calon pembeli, maka semakin besar pula peluang mereka untuk membeli produk yang kita jual.
️ Memasarkan dengan cara yang elegant
Siapa di sini yang pernah merasa terganggu saat menonton iklan yang terlalu langsung atau terkesan "memaksa" kita untuk membeli sesuatu?Setuju kan, iklan seperti itu bikin kita malas untuk lanjut menonton.
Nah, itulah sebabnya kita butuh pendekatan yang lebih halus, lebih elegan, dalam membuat konten promosi di media sosial.
Jangan hanya menjual produk, tapi juga bangun koneksi yang membuat penonton merasa nyaman dan tertarik secara alami. Setuju, kan? Caranya bagaimana?
Ada syarat untuk kita bisa melakukan ini. Yaitu jangan ada penawaran, perintah atau juga ajakan!
Jangan pernah gunakan kata, "Beli, ya!", "Pesan, ya!", "Yuk!", "Mari ....!" dan kata sejenis lainnya. Setuju atau tidak setuju, orang itu enggak suka kalau dijuali, enggak suka disuruh-suruh buat beli. Apalagi oleh orang yang tidak dikenali sebelumnya.
Teman-teman sendiri juga seperti ini, kan? Lalu, bagaimana seharusnya?
Nah, untuk mempermudah saat mempraktikkan, teman-teman bisa coba beberapa pola KONTEN PROMOSI berikut ini
1. YES SET
Apakah itu?
Adalah salah satu tehnik beriklan dengan cara mengajukan serangkaian pernyataan atau pertanyaan yang secara otomatis mendorong audiens untuk mengatakan "iya".
Iyes, oleh karenanya sebelum kita menggunakan pola YES SET ini, di sini kita harus benar-benar paham siapa audiens kita.
Apa masalah utama mereka?
Apa yang mereka butuhkan?
Apa yang mereka inginkan dari sebuah solusi?
Selanjutnya, baru kita bisa memilih 2 - 3 pertanyaan atau pernyataan yang tepat, yang spesifik, yang pasti akan membuat mereka setuju lalu mengatakan "ya". Contoh dalam sebuah konten kita berkata,
"Siapa sih, yang enggak mau videonya itu viral?"
“Bayangkan kalau video kita itu bisa langsung meningkatkan engagement. Maka, bukankah itu luar biasa?”
Nah, setelah penonton berada dalam pola berpikir “ya” ini, maka baru saatnya buat kita untuk memperkenalkan solusi melalui produk yang kita tawarkan.
Misalkan dengan kalimat,
"Nah, inilah kenapa kamu butuh strategi konten yang efektif. Yang mana ini semua akan saya bahas di video ini." Gimana, sudah ada gambaran kan, ya? Oke, begitu, ya. Untuk contohnya teman-teman bisa simak konten video jualan dari Pak Wisnu ini.
2. Kebenaran Umum
Sebuah pola bahasa yang mengandung nilai kebenaran umum. Bisa berupa sebuah fakta atau pernyataan yang umumnya disetujui oleh kebanyakan orang.
Bertujuan untuk membangun ikatan emosional dengan audiens, membuat mereka setuju dengan apa yang kita sampaikan di awal video. Contohnya, kita bisa mulai dengan kalimat seperti ini:
• "Kita semua tahu kalau waktu itu sangat berharga."
• "Banyak dari kita pasti pernah merasakan bingung harus mulai dari mana ketika ingin membuat konten."
• "Setiap orang pasti ingin sukses dalam bisnis, dan salah satu cara terbaik untuk mencapainya adalah dengan membangun personal branding yang kuat." Perhatikan polanya!
Terutama di awal kalimat yang dimulai dengan bahasa yang sifatnya umum atau dapat merangkul banyak orang untuk ikut terlibat.
- Kita semua tahu .... (Ikuti fakta atau pernyataan kebenaran umumnya)
- Banyak dari kita ....
- Setiap orang ....
Sebenarnya sih tidak harus dengan pola ini, ya. Tapi yang penting pernyataan yang disampaikan itu mengandung kebenaran umum.
3. Pertanyaan Tag
Sebuah pernyataan yang diakhiri dengan pertanyaan pendek, seperti “kan?”, “bukan begitu?”, “iya, kan?” atau "betul?".
Nah, dengan menambahkan elemen pertanyaan di akhir kalimat, audiens biasanya cenderung akan setuju atau minimal merenungkan jawaban yang mengarahkan mereka pada persetujuan. Lalu, bagaimana cara menggunakan "Pertanyaan Tag" dalam konten video?
● Kita bisa mulai dengan memberikan pernyataan yang Umum dan Positif.
Contoh: “Kita semua tahu, video adalah cara paling efektif untuk menjangkau banyak orang, betul?”Ini adalah cara untuk mengaitkan perhatian audiens. Kita menyatakan sesuatu yang umum, yang sebagian besar orang sudah setuju sebelumnya. Dan dengan menambahkan "betul?" di akhir, sama halnya kita sudah memberi ruang bagi mereka untuk setuju dengan apa yang kita sampaikan.
● Bangun Narasi dengan bukti ringan (testimoni)
Pertanyaan Tag paling efektif digunakan setelah memberikan sedikit bukti atau data yang mendukung pernyataan yang kita sampaikan.Misalnya, setelah memberikan beberapa contoh kesuksesan orang lain (testimoni) kita bisa berkata:
"Jadi, sudah jelas ya, bahwa konten video yang dibuat menggunakan konsep ini lebih bisa meningkatkan jangkauan dan menambah followers, bukan begitu?"
Di sini, audiens tidak hanya mendengar pernyataan kita, tetapi mereka juga merasa didukung dengan bukti-bukti kecil yang memperkuat klaim tersebut.
● Gunakan di Poin Penting atau Call to Action (CTA)
Saat kita ingin mendorong audiens untuk bertindak, Pertanyaan Tag juga bisa menjadi penutup yang sangat halus tapi efektif.Misalnya, pada akhir video kamu bisa berkata:
“Jadi, gimana? Kamu ingin konten-kontenmu viral dan segera hasilin cuan, bukan?”
Nah, dengan pola ini, kita seperti 'menuntun' audiens ke arah yang diinginkan, yaitu mengambil langkah berikutnya sesuai yang kita minta.
aneh juga nih konte, dia jualan kabel warna hitam tapi yang di kasih free ongkir malah kabel warna putih, Hehehe... pusingggg....
4. Pengandaian
Sebuah pola di mana kita mengarahkan seseorang pada suatu pemikiran atau tindakan seolah-olah sudah terjadi atau akan terjadi, tanpa memberi ruang bagi penolakan.
Gampangnya ....
Kita mengajak penonton untuk berandai-andai. Membuat seolah-olah audiens hanya punya satu jalan untuk diikuti, dan jalan itu adalah jalan yang kita inginkan. Untuk memudahkan mengajak audiens ke alam imajinasi, teman-teman bisa juga dengan menggunakan kata-kata berikut ini:
- Kamu, pernah ngebayangin nggak, sih, ....
- Seandainya ....
- Misalkan saja ....
- Saat kamu menonton video ini sampai selesai, kamu ....
- Kira-kira, kalau .... Misalnya, dalam video kita berkata,
“Misalkan dalam sebulan ke depan, Kamu gajian dari Fb 6 - 8 jt per bulan. Bagaimana perasaanmu, Teman?"
"Seandainya ada mentor yang mau ngajarin buat belajar bikin konten viral. Komplit. Mulai dari cari ide, konsep, editing video, hingga algoritma media sosial yang digunakan, yang mana ngajarinnya itu sampai kita bisa. Wah, enak kali ya, Mak?"
"Kamu, pernah ngebayangin nggak sih, Mak, akhirnya bisa merenov rumah sendiri kayak gini (seperti pada foto / video) dari hasil jualan online xxxx . Gimana rasanya, Mak? seneng, nggak?" Gimana, teman-teman di sini juga ikut ngebayangin, 'kan? Contoh
5. Keterangan Waktu
Ditandai dengan adanya kata-kata penunjuk waktu di awal kalimat. Bisa waktu yang merujuk pada masa depan, saat ini, atau bahkan masa lalu.
Contoh:
- Pas lagi
- Sejenak
- Ketika
- Saat
- Sebelum
- sekarang
Nah, kata-kata ini ditujukan untuk menciptakan visualisasi yang lebih kuat dalam pikiran audiens. "Pas lagi buka-buka gallery, tetiba nemu foto lama saat BB masih 80-an. Kemudian coba kubandingin dengan foto yang sekarang setelah rutin minum xxx. Alhamdulillah, bener-bener enggak nyangka."
Sebagai visualisasi, teman-teman bisa dengan rekam video seolah sedang scrolling layar di Hp. Pada bagian overlay bisa tunjukkan foto dengan BB berlebih. Lanjut pada detik berikutnya bisa tambahkan foto saat ini sebagai perbandingan.
6. Jika ... maka ....
Sebuah pola di mana kita mengansumsikan penonton seolah-olah mereka akan beli atau memakai produk yang kita tawarkan untuk kemudian dihubungkan dengan manfaat yang akan mereka terima setelah menggunakan produk atau layanan kita. Contoh;
Di awal video, kita berkata,
"Jika kamu ingin video kamu dilihat lebih banyak orang, maka penting untuk mengetahui elemen-elemen kunci dalam pembuatan konten."
Lanjutkan dengan menjelaskan elemen tersebut, seperti relevansi, kualitas visual, editing, algoritma, dll.
Setelah itu, di akhir video untuk memotivasi audiens agar bertindak, kita bisa sambungkan dengan,
"Jika kamu ingin mendapatkan tips lebih lanjut, maka jangan lupa untuk follow akun ini dan bagikan video ini kepada teman-temanmu, ya!" Nah, CTA ini akan menciptakan rasa urgensi dan mendorong audiens untuk segera melakukan sebuah tindakan. Paham, ya? Oke, itu tadi ya, beberapa formula atau pola yang biasa digunakan untuk bikin konten promosi. Selanjutnya agar formula-formula tersebut dapat bekerja secara maksimal, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam pembuatan konten video promosi:
Pastikan kita mengenal betul audiens atau target market kita.
Sehingga pesan yang kita sampaikan betul-betul relevan dengan kebutuhan mereka.
Kita kenali apa aja yang menjadi masalah dari target market kita. Apa aja yang menjadi harapan mereka, lalu kita berikan solusi dari masalah yang mereka hadapi.
Intinya, berikan alasan kuat kenapa target market Anda wajib membeli produk atau jasa yang Anda tawarkan dengan segera.
Gunakan visual yang menarik dan menyentuh emosi.
Bukan hanya kata-kata, tapi tampilan visual juga harus memikat dan mendukung pesan yang kita sampaikan.
Jadi, semisal di sini kita sedang menggambarkan masalah yang dialami audiens yaitu berupa orang yang frustasi karena wajah berjerawat, maka untuk visualnya, kalau bisa adalah adegan yang benar-benar menggambarkan orang yang frustasi dengan jerawatnya.
Jadi nyambung. Penonton ada gambaran visualnya. Dan seolah itu nyata.
Kita sentuh emosi penonton melalui video-video kita agar mereka nantinya bisa segera mengambil tindakan atau keputusan buat beli produk / jasa yang kita tawarkan.
Jangan bertele-tele
Video singkat, padat dan jelas.
Semakin cepat kita bisa menarik perhatian dan membangun minat penonton, maka semakin efektif konten video yang sudah kita buat.
Sertakan Call to Action yang kuat, jelas dan mendesak.
Ajakan bertindak adalah komponen penting yang tidak boleh diabaikan. Bisa arahkan buat follow, share, klik link di bio, wa, komentar atau lainnya.
Pokoknya harus jelas. Supaya audiens tidak bingung dengan apa yang harus dilakukan selanjutnya. O iya, untuk naskah, teman-teman juga enggak perlu bingung, ya. Karena sebagaimana pada materi sebelumnya, yaitu kita bisa membuat naskah dengan bantuan dari Chat GPT.
Tugas
Tulis dengan detail naskah apa yang ingin Anda buat. Produknya apa dan apa manfaat yang ditonjolkan. Semua harus ditulis dengan jelas dan detail. Lengkap dengan formula iklan mana yang ingin Anda gunakan, gaya bahasa, juga panjang kata yang diinginkan.
Iya, meski naskah dibuat oleh chat GPT tapi tetep hasil akhir kembali ke kita. Terserah kita mau diapakan selanjutnya naskah yang sudah dibuat oleh ChatGPT ini.
Gampangnya ....
Dalam pembuatan konten -apapun itu- pilihlah yang sesuai dengan diri kita. Yang membuat kita nyaman saat sedang membuatnya. Satu lagi.
Pola-pola di atas juga bisa teman-teman manfaatkan dalam pembuatan konten lainnya, ya. Jadi tidak harus untuk konten jualan.
Tinggal sesuaikan aja dengan niche masing-masing. Oke, begitu, ya.
Sekarang saatnya untuk Anda membuat konten promosi yang sesuai dengan diri masing-masing. Yang relevan dengan produk dan target market yang dibidik.
Tugas :
Pilih salah satu Pola untuk dikembangkan dalam konten videonya!
Bab 9. DO & DON'T DALAM BUAT KONTEN
Hal yang HARUS DILAKUKAN saat membuat Konten Video:
1. Kenali Target Audience Kamu dengan Baik
Sepakat ya, kalau tidak semua orang akan tertarik dengan semua konten. Masing-masing memiliki minat dan kebutuhan yang beda.
Oleh karenanya penting sekali buat kita mengenali siapa target audiens kita.
Siapa mereka, apa yang mereka suka, dan masalah apa yang mereka hadapi. Dengan begini kita akan lebih mudah membuat konten video yang lebih relevan.
Misalnya, jika target audiens kita adalah ibu-ibu muda, maka konten yang informatif tentang parenting atau tips sederhana sehari-hari pasti lebih menarik bagi mereka.
Kemudian kalau misalnya audiens kita adalah anak-anak muda atau remaja, maka konten yang ringan, lucu, dan cepat maka akan lebih efektif dibandingkan konten yang terlalu serius.
Ada gambaran, ya?
2. Gunakan Thumbnail dan Judul yang Menarik
Setuju kan, ya, kalau tampilan pertama itu penting!
Thumbnail dan judul video adalah hal pertama yang dilihat oleh orang di feed mereka. Kalau thumbnail dan judulnya tidak menarik, mereka akan langsung scroll tanpa berpikir dua kali.
Jadi, pastikan ya, thumbnail video kita eye-catching dengan judul yang membuat orang penasaran.
Bisa gunakan kata-kata yang menggugah rasa ingin tahu seperti “Rahasia,” “Cara Mudah,” atau “Penting untuk Kamu Tahu,” dll.
3. Buat Hook yang Kuat di 3 Detik Pertama
Pada dasarnya, 3 detik pertama dalam video, itulah yang paling penting.
Setuju, kan, ya? Jika dalam waktu singkat itu kita gagal menarik perhatian, maka orang akan langsung pergi. Mereka akan lanjut scroll dan menonton video milik orang lain yang dianggap lebih menarik.
Maka pastikan kita membuka video dengan sesuatu yang langsung memikat. Entah itu dengan pertanyaan menarik, pernyataan yang kontroversial, atau visual yang mengejutkan.
Misalnya, di sini kita bisa mulai dengan, “Tahukah kamu bahwa 90% orang salah ketika melakukan ini?”
Hal ini pasti akan membuat orang penasaran dan ingin menonton video kita lebih lanjut.
4. Interaksi dengan Audiens
Media sosial adalah tentang membangun hubungan atau silaturahmi.Oleh karenanya, jangan lupa untuk selalu berinteraksi dengan audiens, ya.
Balas komentar mereka, ajak mereka untuk terlibat dan berpartisipasi dengan pertanyaan-pertanyaan dalam video.
Semakin banyak interaksi yang kita bangun, semakin besar pula peluang video kita untuk viral karena algoritma yang biasanya akan memprioritaskan konten dengan engagement tinggi.
5. Optimalkan Penggunaan Hashtag
Mau kan, kalau video kita itu menjangkau lebih banyak orang di luar follower kita?
Nah, salah satu cara termudah untuk itu adalah dengan menggunakan hashtag yang relevan.
Hashtag membantu algoritma memahami topik video kamu dan menyebarkannya ke audiens yang lebih luas.
Tapi, jangan asal spam hashtag, ya. Gunakan hashtag yang benar-benar relevan dengan isi video dan topik yang sedang tren.
6. Buat Video yang Autentik
Audiens sekarang ini semakin jeli. Mereka lebih suka konten yang jujur dan apa adanya, dibandingkan konten yang terkesan terlalu 'lebay' atau berlebih-lebihan.
Jadi, penting untuk menunjukkan keaslian. Kita bisa tampil di depan kamera tanpa harus terlihat terlalu sempurna. Apa adanya justru akan membuat kita lebih relatable. Setuju, kan?
7. Perhatikan Kualitas Visual dan Audio
Visual dan audio adalah dua hal penting yang tidak boleh diabaikan.
Setuju ya, kalau video yang buram atau audio yang berisik akan bikin orang malas menonton?
Nah, pastikan ya, kita menggunakan kamera yang cukup baik dan usahakan audionya jernih, jelas dan mudah dipahami.
Jangan lupa juga, bahwa pencahayaan yang tepat ini juga bisa membantu meningkatkan kualitas video secara signifikan.
8. Tambahkan Call to Action yang Jelas
Kamu ingin kan, audiens melakukan sesuatu setelah menonton video kamu?
Nah, itulah pentingnya call to action (CTA).
Berikan instruksi yang jelas tentang apa yang harus mereka lakukan. Misalnya,
- “Klik link di bio untuk info lebih lanjut,”
- “Tonton video selanjutnya untuk tips berikutnya.”
- "Follow akun ini untuk mendapat tips menarik lainnya."
Gampangnya, jangan biarkan mereka bingung setelah menonton!
9. Konsisten dalam Posting
Hmm ...
Setiap orang juga tahu. Konsistensi adalah kunci di media sosial.
Percuma kalau kita buat konten bagus tapi cuma satu kali sebulan.
Jadi ....
Setuju, ya?
Buatlah jadwal posting yang rutin agar audiens tetap terhubung dengan kita. Karena ketika audiens melihat kita aktif, mereka akan lebih mudah mengenal dan mengingat kita. Begitu, ya.
Sekarang kita lanjut ....
Hal yang TIDAK BOLEH DILAKUKAN saat membuat Konten Video:
1. Jangan Membuat Video yang Terlalu Panjang
Salah satu kesalahan terbesar adalah membuat video yang terlalu panjang dan bertele-tele.
Setuju, kan, ya, kalau kita semua lebih menyukai video yang to the point?
Video yang terlalu panjang seringkali membuat penonton bosan dan akhirnya tidak menyelesaikan video tersebut.
Terlebih di era di mana perhatian audiens sangat terbatas. Maka lebih baik kita membuat video yang singkat, padat, dan informatif.
Kemudian semisal teman-teman punya banyak hal yang ingin disampaikan, lebih baik pecah menjadi beberapa video singkat.
Lumayan kan, stok video yang awalnya cuma cukup buat sekali posting, setelah dipecah bisa jadi buat 2 - 3 kali posting?
2. Jangan Asal Membuat Konten tanpa Tujuan Jelas
Ini penting banget!
Kita harus selalu punya tujuan yang jelas saat membuat konten.
Apakah ingin mengedukasi? Berinteraksi? Menghibur? Atau mengajak orang untuk bertindak?
Jadi, jangan pernah buat video hanya untuk memenuhi feed tanpa pesan yang jelas, ya.
Karena Video yang tidak punya arah cenderung tidak akan menarik perhatian dan akhirnya malah diabaikan.
3. Hindari Penggunaan Visual yang Terlalu Ramai
Meskipun Anda ingin membuat video yang menarik, namun jangan sampai visualnya itu terlalu ramai, ya. Terlalu over, berlebihan dan malah membuat orang bingung.
Setuju, kan, ya, kalau visual yang berlebihan itu malah justru bikin sakit mata?
Oleh karenanya gunakan elemen visual yang simple saja, yang sesuai kebutuhan aja.
Fokus pada pesan utama yang ingin kamu sampaikan dan pastikan visual mendukung pesan tersebut, bukan malah mengalihkan perhatian.
Paham, ya?
4. Jangan Mengabaikan Kualitas Audio dan Visual
Seberapa bagus pun konten kamu, kalau kualitas video dan audionya buruk, orang pasti langsung kabur. Setuju?
Jadi, pastikan kamu menggunakan kamera dengan kualitas yang cukup baik dan audio yang jernih.
Ingat, audio yang terlalu berisik atau video yang buram ini bisa saja malah merusak pengalaman menonton.
Tentunya, Anda tidak menginginkan hal ini terjadi, bukan?
5. Jangan Abaikan Durasi
Saat membuat konten video, penting untuk mempertimbangkan durasi yang ideal.
Jangan terlalu panjang, apalagi membosankan!
Kalau konten kamu bisa disampaikan dalam 15 detik, kenapa harus membuatnya jadi 3 menit?
Setuju ya, kalau kita semua lebih suka konten yang tidak bertele-tele dan langsung to the point?
Buatlah video yang singkat, tapi padat khususnya di platform seperti Reels Instagram, Reels Facebook, atau TikTok yang lebih memprioritaskan konten pendek.
6. Jangan Mengabaikan Tren
Tren di media sosial itu cepat sekali berubah.
Kalau kamu ingin kontenmu viral, penting untuk mengikuti tren yang sedang booming.
Tapi ingat, mengikuti tren bukan berarti mengorbankan identitas atau nilai brand akun kita, ya.
Ikuti tren yang relevan dengan audiens, niche dan kepribadian kamu saja!
7. Jangan Mengabaikan Engagement
Interaksi adalah kunci di media sosial.
Jadi, jangan biarkan komentar dan pesan dari audiens tidak terjawab.
Nah, kalau ada yang berkomentar, tanggapi!
Nanggapnya juga jangan cuma ucapan "terimakasih". Kalau bisa, diajak ngobrol. Pancing audiens dengan pertanyaan agar interaksi semakin meningkat.
Semakin banyak kamu berinteraksi, semakin besar kemungkinan kontenmu akan dimunculkan di feed orang lain.
Ingat, Algoritma media sosial sangat menyukai engagement, jadi pastikan kamu aktif berkomunikasi dengan audiens.
Paham, ya?
8. Jangan Mengabaikan Analitik
Media sosial memberikan kita akses ke data dan analitik yang bisa membantu kita memahami performa konten.
Jadi, jangan abaikan hal ini!
Dengan menganalisis data, kita bisa mengetahui video mana yang paling disukai, durasi tonton rata-rata, hingga waktu terbaik untuk posting.
Nah, dari sini, kita bisa memperbaiki dan mengoptimalkan strategi konten di masa depan. KESIMPULAN dari materi ini ....
Dalam membuat konten video di media sosial, penting untuk memahami apa yang
boleh dan tidak boleh dilakukan.
Kenali audiens kamu, buat konten yang autentik dan berkualitas baik. Perhatikan
penggunaan thumbnail, judul dan juga hashtag. Terakhir yang terpenting jangan
lupa untuk konsisten.
Di sisi lain, hindari juga untuk membuat video yang terlalu panjang dan
bertele-tele. Jangan abaikan interaksi, dan selalu buat konten yang relevan
dengan tren dan audiens.
Nah, kalau kamu melakukan semua ini, InsyaAllah enggak lama lagi, kontenmu pasti
akan lebih maksimal dan bisa menarik lebih banyak perhatian. Mau, kan?
BAB 10. MASALAH DAN SOLUSI DALAM PRAKTIK BIKIN KONTEN
Saat kita membuat konten video untuk media sosial,
pasti sering banget ya, muncul berbagai tantangan.
Apalagi kalau kita baru memulai atau mencoba hal baru. Tapi tenang, itu semua
normal, kok.
... dan pastinya bisa diatasi. Oke, enggak mau panjang-panjang lagi. Selanjutnya
kita bahas yuk, satu per satu MASALAH YANG SERING DIALAMI SAAT NGONTEN DI
MEDIA SOSIAL dan SOLUSINYA biar hasil konten bisa lebih maksimal.
1. Ide Konten yang Stuck
Salah satu masalah terbesar adalah kehabisan ide.
Mungkin ada yang merasa,
“Sudah buat konten, tapi kok tetep buntu, ya?”
Ini masalah yang sangat umum. Ketika kita merasa sudah mencoba berbagai hal, tetapi nyatanya ide baru tak juga kunjung muncul. SOLUSI-nya sederhana:
Buat daftar pertanyaan audiens.
Audiens kita pasti punya banyak pertanyaan seputar topik yang kita kuasai, bukan?
Nah, coba jawab pertanyaan-pertanyaan mereka dalam bentuk konten video.
Selain itu, kita juga bisa membiasakan diri untuk segera mencatat ide apa saja yang kadang tiba-tiba muncul gitu aja.
Sering kan, ketika yang tanpa sengaja mendadak kita dapat ide. Namun sebaliknya. Ketika kita lagi butuh ide, eh, mendadak ide itu enggak tahu pada lari ke mana.
Sekali lagi, catat setiap ide yang muncul. Bisa di kertas, buku, note Hp atau catatan-catatan lainnya.
Ingat, ide itu nggak datang dua kali, lho!
Dan kalaupun datang, belum tentu di kesempatan berikutnya itu kita kan dapatkan ide yang lebih powerfull dari sebelumnya.
2. Konten Tidak Ada yang Nonton
Masalah lainnya adalah ketika konten sudah dibuat, tetapi views-nya sedikit sekali. Pernah mengalami?
Banyak orang yang mengalaminya. Rasanya, udah capek-capek bikin video, tapi tidak ada yang lihat. Padahal, konten sudah dibuat semenarik mungkin.
Apa solusinya?
Yang PERLU Anda LAKUKAN adalah coba optimalkan thumbnail dan judul video.
Thumbnail yang eye-catching dan judul yang bikin penasaran adalah kunci agar orang mau mengklik video Anda.
Dan jangan lupa juga untuk menggunakan kata kunci (keyword) yang relevan.
Ini akan membantu konten Anda lebih mudah ditemukan di pencarian.
3. Kurangnya Interaksi dari Penonton
Kita sudah bikin konten, dan views-nya lumayan, tapi kok sepi komentar atau like, sih?
Nah, ini juga masalah yang sering dialami oleh banyak kreator konten.
Interaksi rendah membuat konten terasa kurang hidup, tidak 'bernyawa'. Padahal interaksi ini penting banget untuk membangun hubungan dengan audiens.
Apa SOLUSI-nya?
Ajak penonton untuk berinteraksi langsung di dalam video Anda.
Cobalah untuk memberikan pertanyaan, challenge, atau undangan untuk berkomentar. Misalnya, “Menurut kalian gimana, nih? Comment di bawah, ya!”
Teknik seperti ini bisa memicu lebih banyak interaksi. Ingat, orang itu akan suka untuk dilibatkan, lho!
4. Insecure dengan Performa Konten
Sebagian dari kita sering membandingkan performa konten kita dengan orang lain, dan akhirnya itu membuat kita merasa insecure.
Pernah nggak sih, Anda merasa konten orang lain lebih bagus, lebih banyak views, dan lebih banyak like?
Ini adalah jebakan yang bisa jadi membuat kita kehilangan motivasi.
SOLUSI-nya ....
FOKUS pada progress diri sendiri!
Jangan bandingkan diri kita dengan orang lain, tapi bandingkan dengan diri kita yang sebelumnya.
Lihat bagaimana konten kita yang berkembang dari waktu ke waktu.
Ingat kembali kendala atau kesulitan yang kita alami di masa-masa itu, hingga akhirnya kita bisa sampai di titik ini.
Ingat!
Rayakan! Sekecil apapun pencapaian yang kamu dapatkan. Karena ini akan memberikan dorongan semangat untuk kita bisa terus berkreasi.
5. Peralatan yang Terbatas
Masalah lain yang sering muncul adalah peralatan yang terbatas.
Banyak orang berpikir, "Kalau punya kamera bagus, kontenku pasti lebih keren."
Nah, ini adalah mitos yang sering membuat kita ragu untuk mulai. Padahal, kunci dari konten video bukan di alat, tapi di KREATIVITAS dan KONSISTENSI.
Maka SOLUSI-nya:
Manfaatkan apa yang ada!
Anda tidak perlu kamera mahal untuk bikin konten yang bagus. Gunakan ponsel Anda, perbaiki pencahayaan alami, dan belajar mengedit video dengan aplikasi sederhana.
6. Algoritma yang Selalu Berubah
Algoritma platform media sosial memang seringkali bikin pusing. Terkadang, konten kita sudah sesuai tren, tapi performanya tetap stagnan. Nah, ini adalah tantangan yang dihadapi oleh hampir semua kreator konten.
Lalu, bagaimana solusinya?
Pahami algoritma dan tetap update dengan perubahan terbaru.
Setiap platform punya algoritma berbeda, tapi satu hal yang pasti: konsistensi adalah kunci.
Posting secara teratur dan gunakan tools analytics untuk memahami konten mana yang paling disukai audiens Anda. Dengan begitu, Anda bisa terus menyesuaikan strategi konten sesuai kebutuhan.
7. Tidak Tahu Cara Mengedit Video
Editing video sering menjadi penghalang bagi banyak orang.
Ada yang merasa editing itu sulit, ribet, dan butuh waktu lama. Padahal, editing yang sederhana pun bisa membuat konten kita terlihat lebih profesional.
Solusinya ....
Belajar editing secara bertahap.
Tidak perlu langsung menguasai software yang rumit. Mulailah dengan aplikasi editing yang user-friendly seperti Canva atau CapCut.
Teman-teman juga bisa menonton tutorial gratis di YouTube. Atau kalau perlu ikut juga belajar di kelas-kelas online yang khusus membahas soal editing ini, seperti halnya kelas CANVA dan CAPCUT dari MEU Academy ini.
Intinya, mulailah dari yang sederhana dan tingkatkan skill kita seiring waktu.
8. Terlalu Fokus pada Jumlah Followers
Ada juga yang terlalu fokus pada jumlah followers, sampai melupakan hal yang lebih penting: engagement.
Mengumpulkan followers memang penting, tapi lebih penting lagi membangun hubungan dengan followers yang sudah ada.
Solusinya adalah fokus pada engagement, bukan hanya angka followers.
Jangan terlalu terobsesi mengejar jumlah, karena followers aktif dan terlibat ini lebih bernilai.
Jaga kualitas konten dan bangun hubungan yang baik dengan audiens, maka pertumbuhan followers akan mengikuti secara natural.
Gampangnya,
"Followers banyak tapi enggak aktif, atau Followers natural tapi aktif dan selalu ramein konten kita."
"Mana yang kamu pilih?"
9. Merasa kinerja Hp menurun. Hp gampang lelet dan memori penuh
Siapa di sini yang ngerasa, kalau udah masuk urusan edit mengedit video, memori jadi cepet penuh? Alhasil, Hp jadi gampang lelet?
Nah, untuk solusinya, berikut adalah tutorial yang bisa teman-teman coba untuk lakukan, ya.
Silakan disimak dengan benar
TRIK ATASI MEMORI HP PENUH dan GAMPANG LELET
https://www.facebook.com/share/v/w7LFVGapsKrBNh4h/
CARA AMPUH ATASI HP LELET dan BERAT
https://www.facebook.com/share/r/EoNqpxvinJa24p47/
Kesimpulan dari materi ini:
Jadi, setiap masalah dalam ngonten pasti ada solusinya.
Kuncinya adalah jangan menyerah dan terus belajar.
Kita mungkin pernah merasakan beberapa atau bahkan semua masalah ini, dan itu hal yang normal.
Tapi ingat, sekali lagi, setiap masalah ini bisa diatasi dengan strategi yang tepat. Jadi, siap untuk terus ngonten dengan lebih percaya diri, kan? Yuk, kita mulai mulai dari sekarang, karena semakin sering praktek, semakin cepat juga kita akan menemukan formula yang pas untuk konten-konten video kita di media sosial!
Begitu, ya. Nah, untuk materi 9 dan 10 ini tidak ada tugas, ya.
Tapi teman-teman bisa dengan memberikan kesan-kesan positifnya selama gabung
di kelas Ruang Konten ini.
Semoga materi-materi yang sudah kami share di sini membawa manfaat.
Baik untuk diri kita pribadi maupun orang-orang yang menonton konten-konten
video kita yang kita post di medsos. O iya, teman-teman enggak perlu khawatir.
Meski materi kelas udah selesai, namun materi InsyaAllah tidak akan dihapus
sampai kapan pun. Dan teman-teman juga masih bisa berdiskusi di grup diskusi di
WA yang sudah disediakan.
Wassalamualaikum warahmatullahi wa barakatuh
DAFTAR MATERI YANG DIBERIKAN
=============================
BAB 1:
Menentukan Niche Konten DISINI
Cara Menemukan dan Mengumpulkan Target Audiences DISINI
==============================
BAB 2:
Mindset Ngonten DISINI
=============================
BAB 3: MEMAHAMI JENIS KONTEN
Konten berdasar Rasio DISINI
Konten berdasar Tema DISINI
Konten berdasar Tampilan/ Gaya DISINI
==============================
BAB 4:
Riset Konten Viral DISINI
==============================
BAB 5: MENGENAL ALGORITMA MEDSOS
Algoritma Facebook DISINI
Algoritma Instagram DISINI
Algoritma TikTok DISINI
==========================
BAB 6: APLIKASI BUAT BIKIN KONTEN
Ngonten Langsung dari IG DISINI
Video tutorial (Ngonten dari IG) DISINI
Ngonten Langsung dari Tiktok DISINI
Video Tutorial (Ngonten dari Tiktok) DISINI
Ngonten Langsung dari FB DISINI
Video tutorial (Ngonten dari FB) DISINI
Ngonten dari CANVA DISINI
Ngonten dari CapCut DISINI
==========================
BAB 7: LANGKAH DEMI LANGKAH PRAKTIK BIKIN KONTEN
Mendapatkan Ide Konten DISINI
Shoot Video DISINI
Aplikasi unduh video dari medsos tanpa watermark DISINI
Membuat Naskah konten menggunakan Chat GPT DISINI
Voice Over DISINI
Praktek edit konten menggunakan Canva DISINI
Video tutorial (edit konten menggunakan Canva) DISINI
Praktek edit konten menggunakan Capcut DISINI
Trik edit agar suara jernih DISINI
Video tutorial (edit menggunakan Capcut) DISINI
Menentukan Judul Video DISINI
Video tutorial membuat thumbnail video DISINI
Menentukan Hook Konten DISINI
=============================
BAB 8: MEMBUAT KONTEN PROMOSI
Faktor penting agar jualan laris DISINI
Pola kalimat buat bikin konten promosi DISINI
==============================
BAB 9: DO & DON'T DALAM MEMBUAT KONTEN
Yang harus dilakukan saat buat konten DISINI
Yang tidak boleh dilakukan saat membuat Konten DISINI
=============================
BAB 10:
Masalah dan Solusi dalam praktik bikin konten DISINI
Tutorial atasi Hp lelet dan berat DISINI
==============================
Arahan kesan-kesan positif selama ikut belajar di kelas Ruang Konten DISINI
==============================
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung dan memposkan komentar ^.^