Oleh:
Anita Handayani
Menurut Kementerian Pemberdayaan Perempuan, bidang teknologi, khususnya TIK (Teknologi Infomasi Komputer), masih sangat dekat dengan identitas laki-laki sedangkan perempuan sering kali hanya sebagai obyek. Sedangkan kuantitas jumlah perempuan hampir separuh dari penduduk Indonesia yang merupakan potensi jika diberdayakan dengan baik.
Maguire (2001) melaporkan hasil studi yang dilakukan oleh Academy for
Educational Development. Dari data sekitar 30 negara, terlihat bahwa pengguna
internet di negara-negara berkembang kurang dari 1 persen dari total populasi.
Sedangkan perempuan pengguna internet hanya 22 persen di Asia, 38 persen di
Amerika Latin, 6 persen di Timur Tengah, dan hanya sedikit di Afrika.
Pengguna internet dari kalangan perempuan tersebut lebih banyak berasal dari
daerah perkotaan, berpendidikan tinggi,
dan
sebagian besar menggunakan komputer dalam pekerjaan rutin di perkantoran.
Kalau sedang dalam perjalanan barulah perempuan menggunakan
handphone/gadget/tablet untuk akses intenet.
Berbagai kendala yang dihadapi kaum perempuan dalam mengakses teknologi
informasi diantaranya adalah tingkat
ketrampilan dan pendidikan yang rendah,
masalah bahasa,
keterbatasan waktu,
masalah biaya akses internet,
keterbatasan lokasi fasilitas koneksi,
norma
budaya dan sosial,
serta
ketrampilan manajemen dan komputer yang tidak memadai.
Penggunaan internet oleh kaum ibu mempunyai dua sudut pandang yaitu penggunaan
internet oleh dirinya sebagai perempuan dan penggunaan internet oleh
anak-anaknya. Penggunaan internet untuk kebutuhan pribadinya bisa mencakup
berbagai motif atau kebutuhan mengenai berbagai informasi yang mungkin berkaitan
dengan masalah
pekerjaan,
dunia
keperempuanan
atau
rumah
tangga,
yang mungkin mempunyai pertimbangan atau persepsi yang berbeda dengan kaum
laki-laki.
Internet merupakan sebuah jaringan komunikasi global. Sejuta manfaat bisa
didapatkan hanya bermodalkan kemampuan dan kemauan menggunakan internet.
Misalnya
berkorespondensi
dengan rekan, relasi, sahabat dan handai taulan kita di seluruh penjuru
Indonesia bahkan dunia dengan mudah, murah dan cepat.
Korespondensi tersebut dapat dilakukan dengan mengirim pesan/surat dengan
menggunakan email (Electronic Mail), facebook, skype, twitter dan lain
sebagainya. Dan sebagai media informasi, internet juga bisa menghasilkan
berita-berita terbaru yang up to date, yang tidak kalah dengan koran maupun
majalah. Sehingga dapat
mengurangi biaya kertas artinya menggurangi penebangan pohon yang
semakin merajalela untuk pembuatkan kertas.
Melalui internet para perempuan juga bisa leluasa mendapatkan data dan
informasi untuk
membantu tugas sekolah/kampus
atau
pekerjaan,
mendapatkan informasi/berita nasional
maupun
mancanegara,
mencari pekerjaan
ataupun
beasiswa,
mengumpulkan resep makanan
hingga
kiat
berumah-tangga,
memperluas jaringan pertemanan
(misalnya mejadi anggota group
Kumpulan Emak2 Blogger
yang alamatnya di
http://emak2blogger.web.id/)
dan
bisnis
toko online,
bahkan termasuk
menggali ilmu tentang kesehatan
dan
agama.
Namun
tidak seluruh isi di internet dapat bermanfaat, jika perempuan tidak
pandai-pandai menggunakannya. Sebab sifat internet cenderung
bebas
tanpa kontrol atau tanpa dikuasai pihak manapun, maka ada saja materi atau isi
yang bersifat negatif di internet ataupun yang dikirim dan atau terkirim
melalui internet. Sebutlah semisalnya
pornografi,
perjudian,
kekerasan (sadism)
dan
rasialisme.
Belum lagi dengan aneka macam
program jahat
(virus, worm, Trojan horse, spyware) yang dapat mencuri bahkan merusak data di
computer, serangan
e-mail
sampah (spam),
penipuan,
pelanggaran privasi
hingga
pelecehan seksual.
Hanya
dengan
pemahaman yang cukup tentang internet
serta didukung
kedewasaan
para perempuan dalam memilih maupun memilah hal yang baik dan buruk, maka
perempuan dapat memaksimalkan dampak positif internet dan sekaligus meminimalkan
dampak negatifnya.
Waah..ada foto cantik mak Irma Senja
BalasHapusHallo Mak Arin... belum bobo ya? Iya aku suka foto cantik Makmin Irma Senja. Aku sudah izin masangnya di blog buat tulisan ini.
HapusYup, perempuan memang harus pandai "memilah" dan "memilih" apalagi untuk diri dan anak-anaknya ^_^
BalasHapushttp://chemistrahmah.com
Terimakasih Mak Rahmah, iya saya setuju banget
HapusSebagai salah satu calon Srikandi Blogger selayaknya akrab dan piawai memanfaatkan internet karena seorang blogger tentu banyak berhubungan dengan internet. Tak mungkin seorang yang gagap internet bisa ngeblog,bukan.
BalasHapusSelain itu blognya juga harus berkualitas baik dalam tampilan, kinerja maupun kontennya. Calon Srikandi Blogger tentulah seorang blogger yang profesional dan bermoral.
Salam hangat dari Surabaya
Iya benar sekali Mas. Senang sekali saya mendapat kunjungan dari Mas Abdul Cholik yang amat piawai. Salam hangat juga dari Depok.
HapusBagus sekali tulisannya Mak Anita..good luck ya..:)
BalasHapusMak Diah Didi, terimakasih atas kunjungannya
HapusMemang jadi perempuan jaman sekarang pun mau gak mau harus memahami perkembangan internet.
BalasHapusSelain buat diri sendiri, pemahaman itu pun akan berguna untuk keluarganya.
Misal: bantu orangtua mendapatkan informasi atau memperbaiki laptop agar tidak di"iseng"in tukang servis yg nakal.
Nice post, Bu Anita!
Salam blog walking :)
Benar sekali Mak Liikeee. Paling kesal kalau di isengin tukang servis yang nakal. Terimakasih atas kunjungannya.
BalasHapus