Revolusi AI
"Bu tolong bantu edit foto ini ya", Vice GM Taman Safari tetiba WA saat saya meeting dengan finance. Beliau mau print gambar impala untuk dekorasi. Sebelumnya beliau udah print tapi pixelate, dan saya refuse untuk pakai gambar tersebut. Itu sebabnya saya disuruh edit sendiri biar sesuai standar kami.
Setelah meeting, ga lama saya info kalo udah jadi. So saya tunjukkan perbedaan gambar yang beliau kirim dengan gambar HD setelah saya ubah. Eh project managernya datang, lalu bertanya "Ibu pake program apa, kok bisa cepet?". Saya jawab " Pake AI mba", dia masih pikir, saya pake Adobe Ai. Enggak mba, saya pake Artificial Inteligent semacam GPT gitu. "O, I see"
Tahun 2023 ini adalah eranya AI, dimana perkembangannya sudah sangat user friendly, kasarannya bisa banget bantu kita dalam berbagai pekerjaan. So far saya baru gunakan untuk membantu pekerjaan digital. Tetapi saya mulai berfikir untuk menggunakan AI di level managerial juga. Karena costnya jauh lebih rendah di banding menggunakan manusia.
Dulu kita berbondong bondong untuk memberikan anak anak kita pendidikan digital skill yang wow. Les coding, bikin website, robotik, animasi, dll menjamur dimana mana. Kita bangga saat anak kita bisa bikin game sederhana, bisa bikin website, bisa gerakkan robot, bikin animasi dan semacamnya.
Saat ini semua itu sudah bisa dilakukan AI dengan lebih cepat, efisien dan murah.
Coba tanyakan mahasiswa saat ini, mereka bikin resume, laporan, presentasi dll, akan minta tolong AI seperti chat GPT. Ketik aja "I want to make presentation about dinosaurs", tar codingnya muncul, trus bisa di copas ke sofware presentasi. Tadaaaaa jadilah
Yang membedakan tentu sedikit effort untuk mengubah, menambahi, mengurangi disana sini, itu kalo anaknya rajin dan pintar. Kalo bocahnya males ya apa adanya dikash ke dosen. Nah para dosen saat ini juga paham, makanya beliau semua kalo ngecek tugas mahasiswa juga pake AI. Yo rak kalah pinter to ya
Tetapi justru ini jadi keprihatinan saya, "lha njuk sing disinauni ning sekolah opo, kalo semua bisa dikerjakan AI?", tentu ini jadi peer buat pendidikan kita ke depan. Bagaimana menciptakan generasi yang punya distinctive skill diluar apa apa yang bisa dikerjakan AI
Sumber : facebook Ferdias Bookelmann
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Terimakasih sudah berkunjung dan memposkan komentar ^.^