Cerita Sejarah tentang Ken Arok Raja Singasari

Minggu, April 14, 2024 | | |

Ken Arok

Cerita Sejarah tentang Ken Arok Raja Singasari : Asal-usul, Keturunan, Kutukan, dan Akhir Hidup


Patung Ken Arok, pendiri Kerajaan Singasari

Ilustrasi kerajaan Singasari dan patung sosok Ken Arok yang terkenal dengan kisah keris Mpu Gandring


Sejarah Kerajaan Singasari di Malang, melahirkan legenda yang sangat terkenal di masyarakat Jawa Timur, yaitu Ken Arok dan Ken Dedes. 



Ken Dedes merupakan istri Tunggul Ametung, akuwu (kepala pemerintah setingkat kecamatan). 

Sedangkan, Ken Arok merupakan rakyat biasa yang membunuh, mengambil alih kekuasaan, dan merebut istri Tunggul Ametung.

Asal-usul Ken Arok

Menurut legenda, Ken Arok merupakan anak hasil hubungan gelap antara seorang wanita bernama Ken Endog dari Desa Panawijen dengan Batara Brahma. 


Tak lama setelah dilahirkan, Ken Arok dibuang ibunya di sebuah pekuburan. 

Kemudian, ia ditemukan dan dibawa pulang oleh pencuri ulung.

Dari ayah angkatnya ini, Ken Arok belajar tentang segala siasat, taktik perjudian, pencurian, dan perampokkan.

Setelah dewasa, ia dikenal sebagai perampok yang sangat ditakuti di wilayah Tumapel.  

Suatu saat, Ken Arok berkenalan dengan seorang brahmana yang bernama Lohgawe yang menasehati agar meninggalkan dunia hitam. 

Dengan dorongan Lohgawe, Ken Arok berhenti menjadi perampok dan menjadi prajurit Tumapel.


Ken Arok Mendapatkan Ken Dedes

Tunggul Ametung, akuwu Tumapel, memperistri Ken Dedes, putri Mpu Purwa dari Panawijen.

Dari perkawinan itu lahir seorang putra bernama Anusapati. 

Pada suatu hari, Ken Dedes pulang ke Panawijen untuk menjenguk ayahnya. 

Saat, Ken Dedes turun dari kereta kerajaan, angin bertiup kencang dan menyingkap bagian bawah kainnya.

Ken Arok yang bertugas mengawal kereta Ken Dedes sempat melihat sekilas betis istri Tunggul Ametung tersebut. 

Di mata Ken Arok, betis Ken Dedes memancarkan sinar menyilaukan. Peristiwa itu tidak dapat hilang dari ingatan Ken Arok. 

Lalu, Ken Arok menanyakan peristiwa tersebut pada Mpu Purwa. 

Sang Mpu menjelaskan bahwa Ken Dedes ditakdirkan sebagai wanita yang akan menurunkan raja-raja di Pulau Jawa.

Keris Mpu Gandring

Kemudian, Ken Arok memesan sebuah keris kepada Mpu Gandring, Mpu di Tumapel. 

Namun, Ken Arok tidak sabar menunggu pembuatan keris yang membutuhkan waktu lama untuk menjadi senjata yang ampuh. 

Ia marah lalu merebut keris yang belum selesai dan menikam tubuh pembuatnya.

Menjelang ajal, Mpu Gandring mengutuk bahwa Ken Arok akan mati di ujung keris dan keris akan meminta korban tujuh nyawa. 

Ken Arok meminjamkan keris tersebut pada temannya yang senang pamer, yaitu Kebo Ijo.

Kebo Ijo memamerkan keris itu pada teman-teman prajuritnya bahwa keris tersebut adalah miliknya. 

Suatu saat, Ken Arok mencuri keris dari Kebo Ijo lalu menggunakan untuk membunuh Tunggul Ametung.

Dengan sendirinya, tuduhan jatuh pada Kebo Ijo. 

Sementara, Ken Arok berhasil menggantikan kedudukan Tunggul Ametung sebagai akuwu dan menikahi Ken Dedes. 


Ken Arok Raja Pertama Singasari

Setelah menjadi akuwu, Ken Arok menaklukkan Kerajaan Kediri yang diperintahkan Raja Kertajaya (1191-1222). 

Ia mendirikan Kerajaan Singasari dan menobatkan diri menjadi Raja Singasari pertama dengan gelar Rajasa Bathara Sang Amurwabhumi.

Ken Arok bergelar Sri Ranggah Rajasa Bhatara Sang Amurwabhumi, sedangkan Ken Dedes bergelar Dyah Ayu Sri Maharatu Mahadewi.


Keturunan Ken Arok

(Perkawinan Ken Dedes dan Ken Arok dianugrahi beberapa anak yaitu, Mahisa Wongateleng, Panji Saprang, Agnibhaya, dan Dewi Rimbu. Namun ada satu anak yang terlupakan yakni, Anusapati, putra Ken Dedes dengan Tunggul Ametung.)

Dari Ken Dedes, Ken Arok mendapatkan putra yang bernama Mahisa Wongateleng. 

Sedangkan dari Ken Umang, ia mendapatkan putra Tohjaya. 

Kutukan Mpu Gandring mulai berlaku, Ken Arok dibunuh dan digantikan kedudukannya oleh Anusapati menggunakan keris Mpu Gandring.

Anusapati dibunuh dan digantikan kedudukannya oleh Tohjaya. 

Kemudian, Tohjaya dibunuh dan diganti kedudukannya oleh Ranggawuni, anak Anusapati. 

Ranggawuni dinobatkan sebagai raja dengan gelar Jayawisnuwardhana dan memerintahkan Singasari pada 1227 hingga 1268.

Jayawisnuwardana digantikan oleh putranya, Joko Dolog yang bergelar Kertanegara (1268-1292). 

Kertanegara merupakan Raja Singasari terakhir, karena pemerintahannya ditumbangkan Raja Kediri, Jayakatwang. 

Jayakatwang berhasil dikalahkan menantu Kertanegara yang bernama Raden Wijaya. 

Raden Wijaya merupakan keturunan Mahisa Wongateleng dan Raja Udayana di Bali. 

Kemudian, Raden Wijaya mendirikan Kerajaan Majapahit dengan pusat pemerintahan di Tarik (Trowulan).

(Kisah Ken Arok, dengan segala konflik, dendam, dan pengorbanan, menjadi gambaran dinamika  keluarga kerajaan dan kekuasaan pada masa lalu di Tanah Jawa.)

(Editor: Nibras Nada Nailufar) 

Sumber: https://candi.perpusnas.go.id/ dan kompas.com


Ken Arok

ù

Ken Angrok biasa disebut Ken Arok atau Sri Ranggah Rajasa lahir di timur Gunung Kawi pada tahun 1182, wafat di istana Tumapel, Kutaraja pada tahun 1227, adalah pendiri dari Wangsa Rajasa dan Kerajaan Tumapel yang lebih dikenal dengan nama Kerajaan Singhasari. 

Kisah Ken Arok, Pendiri Kerajaan Singasari Berasal dari Kasta Sudra.

Ken Arok yang diperkirakan lahir pada 1182 di Jawa Timur, menjadi penguasa Tumapel atau kemudian menjadi Singhasari antara 1222 dan 1227. Ketika itu, Ken Arok menggunakan gelar Sri Rajasa Bathara Sang Amurwabhumi.


Ken Dedes

Tampilan Ken Dedes dengan Teknologi AI




Mengutip buku 'KEN AROK' karya Muhammad Syamsuddin, Ken Dedes lahir di Desa Panawijen atau Panwijtan/Polowijen. Ia adalah anak seorang brahmana bernama Mpe Purwa.

Dalam naskah Pararaton yang ditulis ratusan tahun sesudah Tumapel dan Majapahit, Ken Dedes dikenal sebagai leluhur raja-raja Majapahit versi Pararaton.

Selama ini, untuk melihat kecantikan Ken Dedes, orang hanya bisa menyaksikan lewat Arca Prajnaparamita dari situs candi Singasari.

Dengan bantuan AI, gambaran wajah Ken Dedes yang dikisahkah amat cantik menjadi lebih jelas. Selain itu, pakaian khas perempuan kerajaan juga tampak lebih berwarna.

Ken Dedes atau Dyah Ayu Sri Maharatu Mahadewi Ken Dedes adalah ratu pertama Singasari, sebelumnya ia adalah istri adipati Tumapel, Tunggul Ametung, dan Ken Arok membunuh Tunggul Ametung untuk bisa menikahi Ken Dedes dan menguasai Tumapel sebagai kerajaan merdeka yang nantinya dikenal sebagai Singasari.

Singasari adalah kerajaan Hindu di Jawa Timur sebelum Majapahit.



Penulis : Anita Handayani

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Terimakasih sudah berkunjung dan memposkan komentar ^.^

Cari Blog Ini

Arsip Blog

Label

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...